Jokowi Sebut Pariwisata RI Membaik, Awas Ancaman 3 Momok Ini

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
30 January 2023 17:40
Danau Toba (CNBC Indonesia)
Foto: Danau Toba (CNBC Indonesia/Donald Banjarnahor)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sektor pariwisata RI sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Terbatas (Ratas) terkait peningkatan aktivitas perekonomian dan pariwisata pascapencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), di Kantor Presiden, Senin (30/1/2023).

Terbukti, lanjut Presiden, saat ini mulai banyak wisatawan yang berbondong-bondong datang ke Manado dan Bali, termasuk pergerakan wisatawan domestik. 

Hanya saja, sektor pariwisata RI ternyata masih harus menghadapi tantangan. 

Setidaknya, menurut Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko bidang Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu, ada  menyebutkan ada tiga tantangan yang dihadapi Indonesia untuk meningkatkan pariwisata dalam negeri.

Tiga tantangan tersebut yakni perizinan, insentif, dan kualitas infrastruktur dan aksesibilitas.

Terkait perizinan, dia menjabarkan, kegiatan yang menyertakan 20 hingga 30 ribu orang di Indonesia sangat panjang.

Setidaknya, promotor harus melalui 8 tahapan, berurusan dengan banyak pihak, dan kadang kala baru mendapatkan perizinan di H-1 kegiatan. Hal inilah yang membuat promotor enggan mengadakan acara besar di Indonesia, padahal potensi perekonomian dari kegiatan tersebut sangat besar.

"Ini mengakibatkan banyak orang Indonesia bepergian ke Singapura, Australia, Bangkok, karena konser-konser lebih banyak diselenggarakan di Singapura daripada di Indonesia karena untuk promotor mendapatkan kualitas event yang bagus membutuhkan proses yang lama," katanya Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022, Senin (30/1/2023).

"Dan ini yang kita ingin ubah dengan men-streamline (menyederhanakan) menjadi satu pintu sehingga memberikan kepastian bagi industri pariwisata untuk menyelenggarakan event-event," tambahnya.

Tantangan kedua, terkait insentif, Ordo mengakui, selama ini industri pariwisata dan ekonomi kreatif masih kurang mendapatkan insentif yang dapat memberikan kemudahan.

Lalu, mengenai tantangan ketiga, yaitu infrastruktur, dia menjabarkan, untuk mendorong wisatawan dalam negeri, pemerintah melakukan pembenahan pada fasilitas infrastruktur pariwisata.

Tak tanggung-tanggung, anggarannya mencapai Rp 6,5 triliun. Pembenahan itu akan dilakukan di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Likupang di Sulawesi Utara (Sulut).

"Ketiga, mengenai infrastruktur. Ada Rp 6,5 triliun yang akan kita gelontorkan untuk pembangunan 5 DPSP, terkait dengan digitalisasi salah satunya mengenai satu pintu supaya memudahkan penyelenggaraan event," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MIND ID Dukung Pengembangan Pariwisata Danau Toba

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular