Jreng..Siap-siap Pak Jokowi Subsidi Energi 2023 Makin Bengkak

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menginformasikan bahwa subsidi sektor energi pada tahun 2023 diperkirakan akan kembali mengalami penambahan. Adapung biang kerok bertambahnya nilai subsidi sektor energi ini masih sama yakni konflik antara Rusia dan Ukraina.
"Di tahun 2023 kita perkirakan jumlah alokasi subsidi cukup besar karena kita tahu konflik yang masih belum habis, tentu saja ini menyebabkan penurunan suplai karena terhambatnya suplai besar yang dari Rusia," terang Menteri Arifin dalam Konfrensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin (30/1/2023).
Seperti yang diketahui sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi subsidi energi dan kompensasi pada tahun 2022 bengkak hingga menjadi Rp 551,2 triliun. Subsidi tersebut setara dengan 17,9% dari total belanja negara pada tahun lalu.
Realisasi subsidi energi pada 2022 juga menembus 109,7% dari yang direncanakan dalam Perpres 98/2022 yakni Rp 502,4 triliun.
Menteri Arifin menyebutkan, selain terjadinya konflik Rusia dan Ukraina, bertambahnya subsidi energi juga kemungkinan terjadi karena adanya peningkatan kebutuhan dari China dan juga beberapa negara lainnya.
"Di satu sisi suplai berkurang karena belum tentu suplai bisa dikejar oleh negara produsen. Sementara di sisi lain demandnya meningkat," tandas Menteri Arifin.
[Gambas:Video CNBC]
Ketemu Menteri ESDM, Petronas Masuk Bisnis Hilir di RI Lagi?
(pgr/pgr)