Mengejutkan! MBS Curhat ke Luhut Soal Investasi, Kenapa Nih?

News - Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
27 January 2023 11:55
Presiden RI Jokowi Bersama Raja Arab Mohammed bin Salman selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 15 November 2022. (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden RI) Foto: Presiden RI Jokowi Bersama Raja Arab Mohammed bin Salman selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 15 November 2022. (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan baru saja mendapat keluhan dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Keluhan tersebut berkaitan dengan gagalnya investasi Saudi Aramco di industri kilang minyak di Indonesia. Semula, Aramco bakal bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) di proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap, Jawa Tengah.

"Saya bilang sama MBS kenapa kalian belum investasi di Indonesia. Karena katanya Aramco enggak masuk di Kilang Minyak. Saya tanya bu Nicke (Direktur Utama Pertamina), kenapa ini?," ujar Luhut dalam acara Saratoga Investment Summit, Kamis (26/1/2023).

Adapun gagalnya Arab Saudi untuk berinvestasi di Indonesia melalui Saudi Aramco kata Luhut sudah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya teks MBS panjang lebar. Tadi saya lapor Presiden, gak bisa sekarang kita gak bisa main-main. Any single date pasti akan kelihatan karena semua digitalize," ujar Luhut.

Seperti diketahui, rencananya memang ada kerja sama pembangunan proyek peningkatan kapasitas kilang Cilacap PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco batal.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan bahayanya apabila kerja sama ini tetap dilanjutkan. Pasalnya ada perbedaan valuasi nilai proyek antara Pertamina dengan Saudi Aramco.

"Jadi permasalahannya dari perbedaan valuasi. Bagaimana valuasi menilai dari eksisting kilang Cilacap ini ada perbedaan harga US$ 1,1 miliar. Itu kalau dibandingkan dengan nilai buku, itu kan aset BUMN," kata Nicke beberapa waktu lalu.

"Jadi itu tidak mungkin kita bisa lepas karena di bawah nilai buku yang angkanya sebesar itu tentu akan bahaya. Oleh karena itu kita sepakat untuk tidak sepakat. Jadi kita putus pisah baik-baik di akhir April," ujarnya.

Rencana kerja sama Pertamina dengan Aramco dilakukan sejak 2014. Proyek ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas Kilang Cilacap dari 348 ribu barel ke 400 ribu barel per hari.

Saudi Aramco menjanjikan investasi hingga US$ 6 miliar atau setara Rp 87 triliun saat itu. Janji ini tidak gratis, tentu saja dengan syarat harus mendapat berbagai insentif dari pemerintah, mulai dari tax holiday, lahan, hingga pasokan kilang dari minyak mereka.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Cerita Suram Kudeta Kerajaan Arab Saudi, Libatkan MBS


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading