Pertamina-Petronas Kelola Blok Masela? Ini Kata Bos Pertamina

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Jumat, 27/01/2023 10:15 WIB
Foto: Blok Masela (Dok.Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana PT Pertamina (Persero) masuk ke dalam Proyek Lapangan Abadi Blok Masela terus berlanjut. Salah satunya terkait penjajakan untuk proses pengambilalihan Participating Interest (PI) Shell sebesar 35%.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan proses uji kelayakan alias due diligence pengambilalihan 35% PI Shell di Blok Masela masih berlangsung. Dengan demikian, ia belum dapat memastikan kapan pastinya Pertamina masuk ke dalam pengelolaan blok jumbo tersebut.

"Jadi ini semua masih proses, kita sudah menyampaikan offeringnya juga dan ada beberapa data yang dikirim sedang kita studi lagi," ujar dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (26/1/2023).


Di samping itu, Nicke juga memastikan bahwa pihaknya kemungkinan akan menjadi kandidat tunggal dalam mencaplok PI Shell di Blok Masela sebesar 35%. Hal tersebut merespon kabar mengenai rencana perusahaan yang bakal membentuk konsorsium dengan menggandeng perusahaan asal Malaysia yakni Petronas.

"Belum ada rencana itu. Jadi kita masuk dulu sendiri. Nanti kita lihat lebih lanjut," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto menyebut pembentukan konsorsium dimungkinkan. Terutama ketika PT Pertamina sudah berhasil mengambil alih 35% saham milik Shell.

"Sementara ini karena pembahasannya sekarang Pertamina dengan Shell dulu, kemungkinan nanti setelah itu akan ada konsorsium, mungkin ya (dengan Petronas)," terang Dwi saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, pada Rabu, (25/1/2023).

Pembentukan konsorsium dalam pengelolaan 35% Blok Masela, kata Dwi, dimungkinkan untuk mengurangi beban biaya yang besar. Mengingat, saat ini Pertamina juga banyak memiliki proyek-proyek migas yang besar di Indonesia.

"Mungkin dalam hal proyek Abadi Masela, Pertamina bisa mengajak yang lain," ungkap Dwi.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada "Harta Karun" di Blok Ambalat, Bahlil: Masih Dikaji