Internasional

Pantas Putin Ngamuk! Tank Jerman Ngeri, Perang Bisa Begini

News - sef, CNBC Indonesia
27 January 2023 08:00
Kanselir Jerman Olaf Scholz telah setuju untuk memasok tank tempur Leopard 2 ke Ukraina. (Getty Images/Sean Gallup) Foto: Leopard 2 ke Ukraina. (Getty Images/Sean Gallup)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang masih terus berkecambuk di Ukraina. Terbaru, sejumlah negara Barat siap mengirimkan tank-tank tempurnya guna membantu Kyiv melawan Rusia.

Yang paling teranyar adalah Jerman. Kanselir Olaf Scholz sudah memberi restu untuk mengirimkan Leopard II, disebut tank tempur tercanggih saat ini.

Lampu hijau Jerman berarti tak hanya untuk negeri itu saja. Tapi juga negara lain seperti anggota NATO, Polandia, dan blok Eropa yang bisa kapan saya mengirim Leopard II yang dibeli dari Berlin untuk Ukraina.

Amerika Serikat (AS) pun tak mau ketinggalan. Presiden Joe Biden juga berjanji mengirimkan tank tercanggih M1 Abrams ke Ukraina, setelah sekian lama menolak meski dibujuk Kyiv terus-menerus.

Rusia sendiri bereaksi dengan marah atas perkembangan baru ini. Duta Besar Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu bahwa keputusan Berlin "sangat berbahaya" dan membawa konflik "ke tingkat konfrontasi baru."

Mengapa?

Apa artinya ini? Bagaimana arah perang?

Mengutip CNN International, masuknya tank-tank Barat ke dalam konflik berpotensi mengubah bentuk perang. Pengiriman tersebut merupakan terobosan dalam dukungan militer Barat untuk Kyiv, menandakan menguatnya pandangan di seluruh dunia bahwa Ukraina bisa merebut wilayah yang sudah diduduki.

"Yang terpenting, mereka memungkinkan Ukraina untuk membawa pertempuran ke pasukan Moskow dan merebut kembali lebih banyak tanah yang diduduki, daripada berfokus terutama pada memukul balik serangan Rusia," tulis media itu, dikutip Jumat (27/1/2023).

Hadirnya tank-tank tersebut, terutama Leopard II, mengindikasikan bahwa Ukraina akan segera memiliki tank modern yang akan sangat meningkatkan persenjataan mereka menjelang pertempuran darat terbaru, yang diantisipasi pada musim semi nanti. Pertempuran beberapa minggu mendatang itu diyakini pecah di Luhansk dan Donetsk, tujuan utama yang ditetapkan oleh Presiden Vladimir Putin saat mengumumkan "operasi militer".

Leopard II diharapkan membuat kemanjuan pesat bagi pasukan Kyiv, seperti halnya sistem roket HIMARS AS yang lebih dulu dikirimkan di pertengahan 2022. HIMARS terbukti sangat membantu Ukraina mengganggu kemajuan Rusia dan membuat serangkaian serangan balasan yang berhasil dalam beberapa bulan terakhir

"Tentu saja, kami membutuhkan sejumlah besar tank Barat. Mereka jauh lebih baik daripada model Soviet dan dapat membantu kami maju, "kata pemimpin pasukan Ukraina Letnan Jenderal Serhiy Naiev.

Jerman sendiri diketahui akan mengirimkan 14 tank. Perlu diketahui, di seluruh Eropa, setidaknya ada 2.000 Leopard II yang menyebar di banyak negara.

Sebenarnya butuh waktu lama untuk Jerman mengambil keputusan itu, bahkan berminggu-minggu. Namun tekanan global mengubah pendekatan Jerman.

"Saya menyerukan kepada semua mitra baru yang memiliki tank Leopard II untuk bergabung dalam koalisi dan memberikan sebanyak mungkin dari mereka," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba setelah pengumuman diberikab Berlin.

"Mereka bebas sekarang," merujuk persetujuan Jerman.

Dalam laporan RTL News, Belanda mengaku tengah dalam pertimbangan serius untuk mengirimkan 18 Leopard II yang akan dibeli dari Jerman ke Ukraina. Spanyol dan Norwegia juga memberi kode bersedia mengirim tank dalam koordinasi dengan sekutu, sebagaimana dilansir EFE.

Memastikan Putin tidak menang

Sementara itu, PM Inggris Rishi Sunak, menegaskan pengiriman tank-tank baru itu akan menambah kemampuan Ukraina. Sebelumnya kerajaan mengirimkan Challenger 2, sejak awal Januari.

"Bersama-sama, kami mempercepat upaya kami untuk memastikan Ukraina memenangkan perang ini dan mengamankan perdamaian abadi," katanya.

Hal sama juga dikatakan Sekjen NATO. Ia menekankan Putin tak boleh menang perang.

"Jika kita ingin Ukraina dapat merebut kembali wilayahnya, kita perlu memberi mereka lebih banyak baju besi, lebih banyak senjata berat dan modern," kata Jens Stoltenberg.

"Kami membutuhkan itu untuk memastikan bahwa Presiden Putin tidak memenangkan perang ini," tambahnya.

"Ukraina memiliki hak untuk membela diri. Kami memiliki hak untuk mendukung mereka dalam menegakkan hak itu."


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Waspada Putin! Jerman Siap Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading