Luhut Terbang ke Kongo, Kepincut Bikin Pabrik Baterai Listrik

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
26 January 2023 17:05
Infografis, Jendral Era New Normal
Foto: Ilustrasi Luhut Binsar Pandjaitan (Edward Ricardo Sianturi/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan baru saja menuntaskan kunjungan kerja ke Kenya, Kongo, dan Zimbabwe, sepanjang pekan ini. Salah satu kabar menarik disampaikan kantor berita Kongo, Agence Congolaise De Presse, yang dikutip CNBC Indonesia hari ini.

Media itu mengabarkan kalau sejumlah investor asal Indonesia tertarik untuk berinvestasi di kawasan ekonomi khusus (KEK) di negara itu.

"Investor Indonesia tertarik untuk mendirikan pabrik mereka di kawasan ekonomi khusus untuk membantu Republik Demokratik Kongo mengembangkan sektor industri tekstil, industri semen, industri makanan, dan industri baterai kendaraan listrik," ujar Menteri Perindustrian Julien Paluku dalam pertemuan ekonomi dengan investor Indonesia di Kinshasa.

Luhut selaku pemimpin delegasi Indonesia pada kesempatan itu membeberkan rencana Indonesia memproduksi mobil listrik pertamanya pada tahun 2024.


"Indonesia akan memanfaatkan keahliannya di Kongo dalam pembangunan pabrik pertama prekursor baterai kendaraan listrik di provinsi Haut Katanga. Dia mengatakan sangat tertarik dengan peluang yang ditawarkan Kongo di beberapa daerah," tulis Agence Congolaise De Presse.

Delegasi Indonesia tiba di Bandara Internasional N'djili, Kinshasa pada hari Minggu lalu. Delegasi berdiskusi dengan Julien terkait pengembangan hutan Kongo, Indonesia, dan Brasil, termasuk rencana mewujudkan proyek besar Pan Afrika membangun pabrik pertama prekursor baterai kendaraan listrik di provinsi Haut Katanga.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menceritakan kunjungan kerja Luhut di Afrika dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 di Gedung BRI 1, Jakarta, Kamis (26/1/2023). Sedianya, Luhut akan hadir memberikan keynote speech, namun diwakilkan kepada Seto lantaran baru mendarat di Jakarta tadi malam.



"Kita dari Kenya, Kongo, dan Zimbabwe kita lagi mengeksplor pasar untuk Indonesia di sana," kata Seto.

Menurut dia, negara seperti Kenya, memiliki ekonomi yang berkembang. Mereka juga memiliki East Africa Economic Community. "Ini juga menjadi potensi untuk menjadikan Kenya menjadi hub ekspor kita ke Afrika ke depan," ujar Seto.

Sebelumnya melalui akun Instagramnya, Luhut menceritakan perjalanan dinasnya ke Kenya. Menurut dia, hubungan baik antara Indonesia dan Kenya telah terjalin sejak 1955.

"Hubungan Kenya dan Indonesia diperkuat dengan dibukanya Kedutaan Besar Indonesia di Nairobi pada tahun 1982 dan Kedutaan Besar Kenya di Jakarta pada tahun 2022," kata Luhut.

Selain menyampaikan ucapan selamat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada William Ruto yang terpilih sebagai Presiden Republik Kenya, Luhut mengatakan juga membahas beberapa komitmen dan kesepakatan. Misalnya untuk lebih memperkuat hubungan bilateral dan ikatan kerja sama agar semakin menguntungkan kedua negara sahabat.

"Saya juga menjelaskan bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia yang begitu besar saat ini, telah dialokasikan secara efektif untuk memacu pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor. Mulai dari energi terbarukan, pertambangan, ekosistem kendaraan listrik, farmasi, industri pertahanan dan strategi, serta digitalisasi pelayanan publik dan operasional pelabuhan. Kami menyampaikan bahwa Indonesia siap berbagi pengalaman dan praktik terbaiknya dengan Kenya di semua sektor tersebut," papar Luhut.

Kerja sama antara kedua negara di sektor-sektor tersebut, menurut dia, akan mengikutsertakan sektor swasta dari kedua negara.

"Dan yang terpenting, pembentukan Joint Task Force dalam waktu dekat akan segera memulai perundingan pembahasan kerja sama yang difokuskan kepada tiga hal utama yakni, perdagangan dan investasi, pertambangan serta Industri pertahanan strategis," kata Luhut.

"Saya berharap semoga dengan kunjungan kali ini, hubungan antara Indonesia dengan Kenya bisa semakin kuat. Bukan lagi sekadar hubungan bilateral atau kerja sama penyelenggaraan konferensi pada 1955 saja, melainkan bisa lebih mengkristalisasi hubungan kerja sama yang memberikan manfaat nyata bagi kedua negara," lanjutnya.



(miq/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Luhut Muncul di Istana, Terharu & Teteskan Air Mata!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular