
Bukti Nyata Aksi Jokowi Ampuh, RI Cuan Rp504 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melarang kegiatan ekspor bijih nikel ke luar negeri dan juga mengembangkan hilirisasi di dalam negeri berbuah manis. Pada tahun 2022 ini, nilai tambah dari ekspor nikel ke luar negeri tembus US$ 33,8 miliar atau sekitar Rp504 triliun (kurs Rp 14.904 per US$).
"Ekspor produk turunan nikel tahun 2022 mencapai angka US$ 33,8 miliar, dampaknya sektor UMKM daerah penghasil nikel cukup signifikan," terang Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dalam BRI MIcrofinance 2023, Kamis (26/1/2023)
Tak sampai dinilai itu, Seto menargetkan nilai tambah ekspor nikel ke luar negeri akan naik pada tahun ini mencapai US$ 35 - US$ 38 miliar. "Ini bisa menggantikan (nilai) ekspor sawit yang terbesar di Indonesia setelah batu bara," ungkap Seto.
Ke depan, kata Seto pemerintah akan membuat bagaimana investasi di sektor pertambangan ini terbentuk suatu ekosistem bukan hanya proyek per proyek.
Misalnya dari pertambangan, kemudian terbentuk kawasan industri yang menghasilkan material baterai yang bisa membentuk kendaraan listrik. "Kalau ekosistem bisa terbentuk, maka dampak pertumbuhan ekonomi daerah juga signifikan, UMKM juga," tandas Seto.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Andai Kalah Gugatan WTO Soal Nikel, Apa Tindakan RI?
