Bikin Dag Dig Dug! Semua Mata Dunia Kini Tertuju ke China

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
24 January 2023 08:40
Ekonom Senior, Chatib Basri dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023
Foto: Ekonom Senior, Chatib Basri dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022). (Tangkapan layar via Youtube PerekonomianRI)

Pembukaan kembali China menghilangkan risiko resesi, namun dorongan dari pembukaan kembali China memunculkan kekhawatiran bagi Indonesia.

Menteri Keuangan periode 2013-2014 Muhammad Chatib Basri mengungkapkan, pembukaan kembali (reopening) China dari kebijakan nol Covid-19 atau Zero Covid Policy akan memberikan dampak positif pada dunia dalam jangka menengah dan panjang.

Namun, dalam jangka menengah panjang, pembukaan kembali China akan berimplikasi pada harga-harga komoditas yang menurun, termasuk harga komoditas energi.

Penurunan harga-harga ini, kata Chatib Basri, akan berimplikasi langsung terhadap kinerja ekspor tanah air.

"Hal yang perlu diantisipasi Indonesia adalah penurunan harga komoditas dan energi akan berdampak pada komoditas ekspor Indonesia," ujar Chatib dalam laman instagramnya, dikutip Selasa (24/1/2023).

Kendati demikian, Chatib memastikan pelemahan kinerja ekspor Indonesia tidak akan membuat perekonomian Indonesia anjlok dalam hingga mengalami resesi.

Pasalnya, porsi nilai ekspor terhadap total produk domestik bruto (PDB) Indonesia hanya 25%.

"Maka dampaknya akan sangat terbatas karena itu saya masih berpendapat bahwa probabilitas resesi terhadap Indonesia masih relatif kecil," tuturnya.

"Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kenaikan bunga yang tentu akan berdampak pada balance sheet effect di Indonesia," kata Chatib lagi. 

(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular