Internasional

Kisah Pelacuran Tingkat Dewa, Harga Semalam-Klien CEO Ternama

sef, CNBC Indonesia
20 January 2023 15:30
Seorang wanita menggunakan perangkat seluler saat melewati dinding keamanan yang melindungi pintu masuk ke Pusat Kongres, tempat Forum Ekonomi Dunia (WEF), di Davos, Swiss, pada Jumat, 13 Januari 2017. Pemimpin dunia, eksekutif berpengaruh, bankir dan pembuat kebijakan menghadiri pertemuan tahunan ke-47 Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos dari 17-20 Januari. (Michele Limina/Bloomberg via Getty Images)
Foto: Swiss (Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Puluhan pekerja seks kini ramai-ramai mengerumuni kota resort ski di Davos, Swiss. Mereka datang demi menawarkan layanan kepada orang kaya dan berkuasa.

Hal itu bukan tanpa sebab. Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang diselenggarakan lima hari menjadi magnet.

Agenda tahunan itu mendatangkan CEO ternama, pejabat tinggi, bos industri hingga tokoh terkenal media lain untuk membahas isu-isu global yang penting. Seorang pekerja seks komersial (PSK) bernama Liana menceritakan bagaimana riuhnya dirinya sepanjang malam.

Mengutip New York Post, ia menggambarkan bagaimana dirinya dibayar US$ 750 per jam hanya untuk melayani peserta asal Amerika. Untuk semalaman ini sekitar US$ 2.500 (sekitar Rp 37,8 juta).

Tentu ia tak langsung tampil dengan "vulgar". Dirinya menggunakan pakaian bisnis untuk berbaur dengan kerumunan di pertemuan WEF.

Prostitusi di pertemuan elit ini juga dikatakan seorang wanita yang mengelola layanan pendamping yang berbasis di kota Aargau di Swiss, yang terletak sekitar 100 mil dari Davos. Kepada media 20 Minuten, ia mengatakan menerima 11 pemesanan dan 25 pertanyaan terkait jasa PSK.

"Beberapa juga memesan untuk diri mereka sendiri dan karyawan untuk berpesta di kamar hotel," katanya.

Seorang pekerja seks Jerman juga menggambarkan pengalamannya berbaur dengan kerumunan Davos. Ia pun menceritakan bagaimana detail keamanan yang harus ia lewati.

"Berkencan di Swiss berarti melihat moncong senjata penjaga keamanan di koridor hotel pada pukul 02.00 pagi ... Lalu berbagi cokelat hadiah dari restoran dengan mereka dan bergosip tentang orang kaya... #Davos #WEF," kata wanita yang bernama Salome Balthus.

Balthus sendiri kini juga tinggal di sebuah hotel dekat Davos. Namun ia menolak untuk membocorkan nama kliennya.

"Percayalah, Anda tidak ingin terlibat masalah litigasi dengan mereka," cuitnya.

"Kamu harus memilih antara 'narkoba', seks atau kekuatan politik ... Yang terakhir lebih kuat, tidak menyisakan ruang untuk kepentingan lain dan 'memakan' orang sepenuhnya," tambahnya.

Isu prostitusi di Davos bukan kali pertama di bahas. Sebelumnya di 2020, seorang pejabat penegak hukum Swiss mengatakan kepada The Times of London bahwa setidaknya 100 PSK melakukan perjalanan ke Davos untuk mengantisipasi acara itu.

"Para pelacur mengunjungi hotel dan bar delegasi di sepanjang jalur utama kota," tulis media itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Energi Minggir, Pekerja Seks Bikin Pening Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular