Yellen Tetiba Ambil Tindakan Luar Biasa, Kenapa Ekonomi AS?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) tiba-tiba menyusun strategi untuk mengambil apa yang mereka sebut "tindakan luar biasa". Ini untuk tetap membayar tagihan pemerintah Presiden Joe Biden saat ini, yang diketahui telah mencapai batas utangnya.
Dalam surat terbaru Menteri Keuangan Janet Yellen ke Ketua DPR AS yang baru terpilih Kevin McCarthy, ia berujar kementeriannya akan menangguhkan sejumlah pos anggaran baru. Di antaranya Dana Pensiun PNS dan Tunjangan Disabilitas serta Layanan Pos Dana Tunjangan Kesehatan Pensiunan.
"Ini akan berlaku mulai Kamis hingga 5 Juni 2023," tulisnya dimuat CNBC International, dikutip Jumat (20/1/2023).
Yellen mengatakan dia yakin langkah luar biasa dapat memungkinkan pemerintah membayar kewajibannya hingga awal Juni. Meski demikian, ia meminta DPR segera mengesahkan undang-undang untuk meningkatkan plafon utang pemerintah federal menjadi US$31,4 triliun.
"Ketidakpastian yang cukup besar jika kongres tak mengesahkan itu," tambahnya lagi.
Hal yang sama juga sudah ia teriakkan sejak minggu lalu. Gedung Putih juga mendesak Kongres untuk menaikkan plafon utang "tanpa syarat".
Kongres juga diminta bertindak tepat waktu dalam mengambil keputusan, entah itu meningkatkan atau menangguhkan batas utang. Karena kegagalan melakukannya dapat menyebabkan gagal bayar utang AS yang pertama kali dan menyebabkan kerusakan ekonomi di seluruh dunia.
Perlu diketahui, pemerintah AS belum gagal membayar utangnya. Tetapi menurut Kantor Akuntabilitas Pemerintah, plafon utang telah dinaikkan 22 kali lipat dari tahun 1997 hingga 2022.
Utang AS di antaranya merujuk ke negara-negara yang memegang surat utang AS. Menurut Investopedia di 2022, ada lima negara yang memegang surat utan terbanyak yakni Jepang, China, Inggris, Irlandia dan Luksemburg.
Sebenarnya, administrasi Biden memang memprioritaskan negosiasi RUU baru untuk meningkatkan batas utang setelah batas waktu pajak pertengahan April. Namun komposisi DPR AS di mana suara Republik sama besar dengan partai pendukung Biden Demokrat, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Kongres dapat mengalami kesulitan menaikkan plafon utang sebelum Juni.
Republik kerap mengatakan mereka ingin memangkas pengeluaran sebagai bagian dari kesepakatan untuk meningkatkan batas pinjaman. Beberapa perwakilan Republik mengatakan pemotongan pengeluaran besar-besaran untuk program-program utama pemerintah seperti Medicare dan Jaminan Sosial adalah bagian dari negosiasi yang membantu McCarthy menjadi ketua DPR AS saat ini.
"Anda tidak bisa terus meningkatkannya," katanya di program Fox News Channel, Fox News Sunday.
"Mari kita duduk dan mengubah perilaku kita demi kebaikan Amerika. Karena apa yang akan kita lakukan adalah membuat negara ini bangkrut dan hak-hak ini bangkrut jika kita tidak mengubah perilaku mereka hari ini," ujar McCarthy kala itu.
(sef/sef)