Jreng! Muncul Fenomena Baru Nih Mal Besar Caplok Mal Kecil

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Kamis, 19/01/2023 20:38 WIB
Foto: Suasana pusat perbelanjaan atau mal Metropolis Town Square di daerah Kota Tangerang, Kamis (12/1/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan ini muncul fenomena grup pusat perbelanjaan besar yang mencaplok mal kecil. Salah satunya adalah ketika Pakuwon mengakuisi Hartono Mall Yogyakarta dan Solo. Ternyata penyebab manajemen mencaplok mal tersebut karena harga yang tergolong murah.

"Kebetulan saja mereka perlu uang, dan harganya sesuai untuk dibeli begitu juga jika direnovasi dapat jadi mal menarik," Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), Alexander Stefanus Ridwan Suhendra kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/1/2023).

Adanya fenomena mencaplok mal lain seperti menunjukkan bahwa di tengah badai pandemi Covid, sektor ini masih hidup. Banyak masyarakat yang kembali memenuhi pusat perbelanjaan untuk berbelanja.


Foto: Sempat mati, sepi, dan lenggang, kini Mega Bekasi Hypermall sudah mulai ramai didatangi oleh pengunjungnya, terlebih saat akhir pekan. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Sempat mati, sepi, dan lenggang, kini Mega Bekasi Hypermall sudah mulai ramai didatangi oleh pengunjungnya, terlebih saat akhir pekan. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

"Memang industri mal masih menjanjikan, bisnis mal akan naik kalau gak ada Covid," ucap Anggota Dewan Pembina APPBI itu.

Karena itu, mal pun mencoba berinovasi dengan memberikan mal yang menarik sesuai kebutuhan konsumen. Namun, tidak serta merta mal besar tertarik dengan semua pusat perbelanjaan, melainkan mal dengan prospek besar.

"Ya belum tentu (mal) kecil, malah yang kecil kurang laku," sebut Stefanus.

Sebagai catatan, Menurut Analisa dari Fitch Ratings, okupansi kedua mal yang dicaplok oleh Pakuwon relatif stabil hingga pertengahan tahun 2020 dengan rata-rata sebesar 90%. Mal di Yogyakarta memiliki luas lahan 77.000 meter persegi NLA, sedangkan mal Solo memiliki luas 35.000 meter persegi NLA.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Kemendag Bantu Pasar Rakyat - Mal Kala Daya Beli Lesu