Updated

Fenomena Mal Sepi Tersebar di Wilayah Jabodetabek

Martya Rizky, CNBC Indonesia
16 January 2023 18:45
Mal sepi di Grand Kamala Lagoon, Bekasi. (CNBC Indonesia/Martya)
Foto: Mal sepi di Bekasi. (CNBC Indonesia/Martya)

Bekasi, CNBC Indonesia - Maraknya fenomena mal sepi tersebar di Jabodetabek. Selain ditemukan di Jakarta, Tangerang, dan Bogor juga terjadi di kota padat penduduk seperti Bekasi, Jawa Barat.

Misalnya pusat perbelanjaan yang berlokasi di Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dari hasil pantauan, mal tampak lenggang dan sepi, namun masih terlihat pergerakan pengunjung di dalamnya.

Desain eksterior maupun interior yang modern, suasana yang nyaman, aman, dan tentram membuat mal ini masih didatangi oleh pengunjung, meskipun tidak seramai mal lain di sekitarnya. Namun, kurangnya tenant dan lokasi yang kurang strategis membuat mal ini kurang diminati.

"Enak sih di sini, nyaman, sepi, ngga begitu ramai. Jadi kalau buat sekedar cari makan enak ke sini, tapi ya kalau mau belanja fashion kurang sih, sama akses transportasi umum kurang yah ke sini," kata salah seorang pengunjung, Elsa kepada CNBC Indonesia, Senin (16/1/2023).

Dari hasil pantauan, area yang masih hidup dan ramai didatangi oleh pengunjung adalah hampir semua area di lantai G, termasuk area tenant makanan dan minuman, serta restoran. Bahkan, dari pantauan di lokasi, terlihat ada satu sudut area yang dipakai oleh para ibu-ibu untuk melakukan senam aerobik.

Sementara untuk lantai UG nampak sangat lenggang, dan bahkan hanya menampilkan pemandangan kios-kios yang tutup.

Ria, seorang penjual pakaian di lantai G menuturkan bahwa tingkat kunjungan ke mal ini setiap harinya hampir sama, yaitu sepi dan lenggang. Tidak terkecuali pada saat akhir pekan. "Ya begini saja lah, sepi. Kalau Sabtu dan Minggu sama saja, ngga terlalu ramai banget kayak mal-mal lain. Tapi lumayan lah ya," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Dede dan Yanti, seorang penjual pakaian yang membuka pameran di lantai G. "Di sini sih sepi ya, tapi ada saja yang datang. Tapi kalau dibanding mal lain jauh banget sepinya," ujar Dede.

"Sepi, hari Sabtu (dan) Minggu juga sepi tapi ya agak lebih ramai dari hari biasa. Paling ini juga kebantu sama orang dari apartment, kan mereka lalu-lalang turun nyari makan gitu," kata Yanti.

Adapun demikian, Siti seorang penjual hijab atau kerudung di lantai G juga menyatakan hal yang sama, mal ini sepi dari pengunjung, namun terjadi peningkatan pengunjung lebih baik di akhir pekan.

"Ya kayak gini saja sih kelihatannya saja, ngga begitu ramai, kalau weekend sih lumayan, cuman kalau kayak begini, hari-hari biasa kayaknya kurang deh. Soalnya kadang peminatnya cuman kayak ke Hero, rumah makan, sama dari apartemen saja kebanyakan. Nah itu dari apartemen pada turun cari makan, kebanyakan sih gitu. Paling Jumat, Sabtu, Minggu itu paling ramainya," tutur Siti.

Sementara itu, pihak mal melalui customer service-nya mengakui bahwa pusat perbelanjaan ini memang sepi dari pengunjung, berbeda dengan mal lainnya. Mereka juga mengakui bahwa memang ada beberapa tenant yang tutup dikarenakan penjualan yang menurun.

"Betul memang sepi, tapi biasanya ramai pengunjung kita kadang terbantu dengan adanya event di ballroom, atau mungkin dari tenantnya. Untuk tenantnya kita ada yang buka, tapi beberapa juga ada yang tutup. Alasannya (para tenant yang tutup) kalau yang saya tahu karena sales (penjualan) mereka yang turun sih. Perihal sales biasanya," kata seorang Customer Service Mal kepada CNBC Indonesia.

Customer service mengatakan, tingkat keramaian pengunjung akan mengalami peningkatan kunjungan pada akhir pekan. "Kalau weekend trafficnya lumayan, karena di atas juga kan ada apartemen ya, jadi lumayan. Banyak yang nginep juga, jadi dia otomatis ke bawah untuk cari makan," tutur customer service.

Dari hasil pantauan, di lantai UG terdapat beberapa tenant besar yang sudah tutup, seperti halnya Fun World, Ace Hardware, Miniso, dan beberapa tenant lainnya.

Sementara beralih ke lantai 1, terdapat bioskop CGV yang katanya juga membantu mal ini menjadi lebih ramai. "Kita juga tergantung dengan bioskop di atas, biasanya kalau ada film yang box office itu biasanya ramai sih," kata pihak customer service.

Terkait dengan sepinya pengunjung yang datang, customer service mengatakan itu terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda. Dulunya, kata dia, mal ini sempat ramai, namun setelah terhantam oleh pandemi menjadi sangat sepi, kini mal sedang berusaha untuk kembali bangkit menjadi normal seperti sebelum pandemi.

"Before pandemi itu better dari pada sekarang. Tapi sekarang . Jadi sebelum pandemi lumayan ramai, tapi kalau sekarang sedang mencoba untuk kembali normal aja sih. Pengunjungnya mau mulai normal lagi, tapi memang masih sepi, tidak seramai pada waktu sebelum pandemi," pungkasnya.

Sementara itu pihak manajemen dalam pernyataan resminya, dampak pandemi memang cukup terasa terhadap bisnis perusahaan, sehingga saat ini dalam proses pemulihan mal.

"Kami dalam proses meningkatkan bisnis perusahaan dimana sempat terdampak pada saat pandemi dan membangun kembali kepercayaan publik untuk investasi di unit bisnis kami," jelas manajemen dalam keterangan resminya.

========

Catatan: Naskah ini mengalami revisi pada penyebutan nama brand maupun nama orang, karena pertimbangan perlindungan terhadap narasumber. (Minggu, Pukul 09.20, 11-2-2023).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Ada Lagi Mal Baru di Jakarta, Kota Ini Malah Tambah Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular