Naikkan Produksi, Perusahaan Ini Kelola Lahan Bersama Petani

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Kamis, 19/01/2023 16:15 WIB
Foto: Ilustrasi panen padi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sang Hyang Seri (SHS) sebagai salah satu BUMN pertanian berkomitmen mencapai peningkatan produktivitas lahan pertanian melalui prinsip SDGs. Salah satu upaya yang ditempuh perusahaan melalui swakelola restorasi lahan di aset milik sendiri di lahan Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Program swakelola restorasi lahan ini dilakukan berdasarkan hasil riset IPB dan UGM, yang menyebutkan bahwa kualitas tanah pada lahan SHS yang sekarang semakin turun akibat eksploitasi secara berlebihan. Hal ini mengakibatkan tanah menjadi asam dengan Ph 5,5 yang akan berpengaruh kepada hasil produksi.

Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Maryono menyampaikan dengan adanya program restorasi melalui swakelola tersebut dapat berdampak kepada kesejahteraan para mitra petani setempat yang akan kian meningkat.


"Meningkatnya kualitas lahan, akan berpengaruh kepada hasil yang didapat sehingga sesuai dengan prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs. Tentunya hal ini akan membawa kesejahteraan bersama, tidak hanya untuk Sang Hyang Seri namun untuk kesejahteraan teman-teman petani," ujar Maryono dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1/2023).

Dia menambahkan, program ini juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Daerah, Instansi Swasta, Perguruan Tinggi dan 144 Mitra Petani yang sudah terdaftar.

Salah satu kerja sama yang sudah terealisasi adalah bersama PT Bio Konversi Indonesia. Melalui uji coba perbandingan penggunaan Pupuk Hayati dan Sistem Konvensional, didapatkan hasil bahwa penggunaan Pupuk Hayati dapat menekan biaya usaha.

Selain itu keuntungan hasil panen yang didapatkan meningkat hingga 9% dibandingkan sistem Konvensional.

Dalam program restorasi lahan ini, Maryono menegaskan bekerja sama langsung dengan petani di sekeliling areal yang terdaftar, agar segala kegiatan akan transparan, dan termonitor. Tahapan proses dan waktu diperlukan dalam peningkatan kualitas lahan, karena kondisi tanah yang terdegradasi perlu adaptasi untuk perbaikannya.

Kepala Desa Ciasem Girang, Kabupaten Subang, Tahroni mengatakan desanya sebagai penyangga desa yang dibatasi langsung dengan lahan PT Sang Hyang Seri mendukung program perbaikan pemulihan lahan ini.

"Warga kami mendukung program yang dilakukan PT Sang Hyang Seri karena akan meningkatkan pendapatan, dan program swakelola tidak akan menerima petani di desa kami. Karena PT Sang Hyang Seri tetap melibatkan petani," jelasnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Teknologi hingga Modal, Jalan Terjal RI Kembangkan Bisnis Hijau