Warning! Harga Gabah Sudah Naik 350%, Penggilingan Kolaps

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
21 August 2023 13:25
Buruh tani padi memanen padi diKawasan persawahan Primeter Selatan, Tangerang, Banten, Kamis (1/3/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 5.207,00 per Kg atau turun 3,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.305,00 per Kg di Februari 2018. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perppadi), Sutarto Alimoeso menyampaikan bahwa pabrik penggilingan padi tradisional banyak bertumbangan atau kolaps. Salah satunya disebabkan karena semakin tingginya harga gabah.

Tingginya harga gabah karena baru masuknya musim tanam (gaduh) hingga musim panas yang berkepanjangan.

Dia membeberkan, harga Gabah Kering Panen (GKP) di beberapa daerah saat ini sudah ada yang berada di Rp 6.700 sampai 6.900 per kilogram (Kg). Harga tersebut jauh di atas Harga Pokok Penjualan (HPP) GKP di penggilingan yang ditetapkan pemerintah maksimum Rp 5.100 per kg. Artinya, harga gabah saat ini sudah naik 350%.

"Sekarang GKP sudah bergerak naik lagi, di beberapa tempat sudah ada yang Rp 6.700-6.900 (per kg). Sudah sampai kayak gitu," kata Sutarto kepada CNBC Indonesia, Senin (21/8/2023).

Buruh tani padi memanen padi diKawasan persawahan Primeter Selatan, Tangerang, Banten, Kamis (1/3/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 5.207,00 per Kg atau turun 3,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.305,00 per Kg di Februari 2018. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Buruh tani padi memanen padi diKawasan persawahan Primeter Selatan, Tangerang, Banten, Kamis (1/3/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 5.207,00 per Kg atau turun 3,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.305,00 per Kg di Februari 2018. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sutarto menyebut jika pemerintah tidak memberikan perlakuan atau treatment yang tepat, sudah dapat dipastikan bahwa harga gabah akan terus berlanjut mengalami kenaikan.

"Kalau tidak ada treatment yang tepat ya pasti akan terjadi seperti itu (terus naik)," ujarnya.

Apabila harga gabah yang semakin hari mengalami kenaikan, kata dia, maka penggilingan kecil tidak akan mampu bersaing dengan penggilingan besar. Sebab, jika penggilingan padi besar mampu memproduksi beras premium, penggilingan padi kecil saat ini belum mampu untuk itu.

"Penggilingan padi kecil tidak akan mampu bersaing dengan penggilingan padi besar. Penggilingan padi besar kan mampu memproduksi beras premium, kalau penggilingan padi kecil kan gak bisa," sebutnya.

Sutarto mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pabrik penggilingan padi yang beroperasi dari tahun 2012 ke 2020 terlihat perbedaan yang sangat jelas. Jika pada tahun 2012 ada 180 ribu lebih pabrik yang beroperasi, pada tahun 2020 pabrik penggilingan padi yang beroperasi tinggal 169 ribu. Saat ini diprediksi makin banyak penggilingan kecil yang tutup atau mati.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Gabah & Beras Rekor, Bapanas Ingin Petani Produktif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular