
Awas! Warga Jakarta 'Kiamat' Beras, Stok Makin Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta terus menurun. Bila melihat dari data PT Food Station Tjipinang Jaya, selaku pengelola pasar induk beras Cipinang yang jadi baromoter stok beras di DKI Jakarta, kemarin (18/1/2023) stoknya di bawah batas ambang ideal. Sebagai catatan, IPBC memasok rata-rata sekitar 60% kebutuhan besar di DKI Jakarta.
Stok akhir beras yang ada di PIBC saat ini adalah 19.420 ton. Adapun stok awal beras yaitu 20.044 ton. Ada pemasukan beras 2.437 ton sedangkan pengeluaran 3.016 ton. Sehingga defisit sebesar 624 ton.
Jumlah stok beras pada saat ini berkurang drastis apabila dibandingkan awal tahun 2023 yang mencapai 25.462 ton. Apabila dihitung, stok beras di PIBC berkurang 6.042 ton dalam waktu 18 hari.
Stok beras pada saat ini bisa dikatakan gawat, terutama bagi penduduk DKI Jakarta. Asal tahu saja, kebutuhan konsumsi beras di DKI Jakarta 2.000 ton per hari. Menurut catatan Kadin DKI Jakarta, angkanya sekitar 1.895 ton per hari. Jadi stok beras saat ini hanya kuat untuk memenuhi konsumsi DKI Jakarta selama kurang lebih 10 hari.
Minimnya stok beras di PIBC berdampak juga pada harganya. Harga seluruh jenis beras kembali naik pada hari rata-rata Rp25 peer kg. Berikut daftarnya:
Berikut rincian kenaikan harga beras:
1. Beras Cianjur Kepala dari Rp14.450 per kg naik menjadi Rp14.550 per kg,
2. Beras Cianjur Slyp daro Rp14.000 per kg naik menjadi Rp14.075,
3. Sentra Ramos dari Rp13.475 per kg naik menjadi Rp13.650 per kg,
4. Saigon dari Rp12.225 per kg naik menjadi Rp12.325 per kg,
5. Muncul I dari Rp11.050 per kg naik menjadi Rp11.125 per kg,
6. Muncul II dari Rp10.275 per kg naik menjadi Rp10.350 per kg,
7. Muncul III dari Rp9.975 per kg naik menjadi Rp10.025 per kg,
8. IR-64 I dari Rp11.325 per kg naik menjadi Rp11.475 per kg,
9. IR-64 II dari Rp10.525 per kg naik menjadi Rp10.700 per kg,
10. IR-64 III dari Rp9.975 per kg naik menjadi Rp10.300 per kg,
11. IR-42 dari Rp13.100 per kg naik menjadi Rp13.325 per kg.
![]() Pedagang menakar beras literan di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, 1/11. Ekonomi Indonesia mengalami deflasi pada Oktober 2022 sekaligus angka inflasi menurun secara tahunan. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) |
"Harganya sangat tidak wajar. Ini karena stok habis enggak ada barang tapi permintaan banyak," ungkap Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang Zulkifli kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/1/2023).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengungkapkan Bulog terus memperkuat stok beras terutama Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Saat ini jumlah CBP yang tersedia sekitar 680.000 ton.
Jumlahnya memang naik dibandingkan akhir Desember 2022 lalu dimana stok saat itu 399.160 ton. Kenaikan stok didompleng masuknya beras impor.
Dari 500.000 ton kuota impor yang diberikan pemerintah, Bulog sudah mendatangkan sebesar 200.000 ton. Beras-beras impor didatangkan dari 3 negara yaitu Pakistan, Vietnam, dan Thailand. Sementara sisanya 300.000 ton, bisa datang ke Indonesia dari Vietnam dan Thailand sebelum panen raya.
Ratusan ribu ton beras impor Bulog ini yang diharapkan akan menambah persediaan stok beras di PIBC. Sambil berharap beras hasil panen raya mulai masuk ke PIBC pada akhir Februari atau awal Maret 2023.
"Periode November, Desember, Januari itu bukan periode panen sementara kebutuhan rata (sama). Polanya kita melakukan operasi pasar saat bulan tidak panen. Baru Maret, April, Mei, Juni itu periode panen," kata Awaludin saat dikonfirmasi.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article H-24 Lebaran Harga Beras Makin Dahsyat, Ini Buktinya