Ajaib, DKI Banjir Gedung Kantor Baru, Berikut Datanya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 January 2023 17:20
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, hari ini, Senin (4/7/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sejak Senin (4/7/2022) hingga Senin (10/7/2022) yang diterapkan mulai pukul 16.00-21.00 WIB. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Bundaran HI. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto:Perkantoran di kawasan Bundaran HI, Jakarta (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran pemerintah soal kondisi perekonomian tahun 2023 yang penuh ketidakpastian dan gelombang PHK ternyata tak menyurutkan minat pengembang properti di Tanah Air. Buktinya, pasokan gedung perkantoran di Jakarta akan semakin banyak di tahun 2023 ini. 

Padahal Colliers Indonesia menilai saat ini waktunya belum tepat dan pengembang harus merencanakan dengan hati-hati jika berniat menaikkan sewa, setidaknya hingga 2023. Harga sewa diperkirakan naik 5%-6% per tahun dari 2023 hingga 2025.

"Dengan pasokan tambahan yang besar pada tahun 2023, kekosongan perkantoran diperkirakan akan naik sekitar 2 basis poin. Namun, kekosongan secara keseluruhan diperkirakan turun sebesar 0,1 basis poin per tahun antara tahun 2023 dan 2025," tulis Colliers dalam riset edisi Januari 2023, dikutip Kamis (19/1/2023).

Sekitar 700.000 meter persegi (m2) pasokan baru saat ini sedang dibangun di Jakarta, di mana sekitar 70% berlokasi di kawasan pusat bisnis (central business district/ CBD). Proyek-proyek ini diharapkan selesai pada tahun 2025.

Sedangkan investasi gedung perkantoran melambat disebabkan oleh meningkatnya prakiraan inflasi dan harga bahan bangunan yang lebih tinggi. Bangunan sedang dibangun dan bahan baku akan dikirimkan, sementara yang baru akan dibangun tampaknya tertunda.

Lima gedung perkantoran, dengan total sekitar 320.000 m persegi ruang kantor baru, dijadwalkan akan selesai pada tahun 2023.

Dengan tingkat hunian yang rendah saat ini, ini akan menjadi pasokan tahunan yang substansial, dan jika tingkat permintaan ruang kantor tidak meningkat, pasar perkantoran akan menghadapi tahun yang sulit lagi.

Jakarta Selatan terus berkontribusi aktif untuk perkantoran pasokan di luar CBD. MTH 27 Office Suites adalah proyek terbaru yang mulai beroperasi pada tahun 2022, membawa total pasokan di luar CBD menjadi 3,72 juta m2.

Empat proyek lainnya juga telah diselesaikan. Namun, kemungkinan besar gedung perkantoran itu beroperasi pada tahun 2023, menambahkan sekitar 115.000 m2 pasokan baru.

Daftar Perkantoran Baru di CBD Tahun 2023:

1. T Tower

- lokasi: Gatot Subroto
- pengembang: Sadini Arianda
- luas: 24.000 m2
- status: Sewa dan Jual

2. Autograph Tower

- lokasi: Thamrin
- pengembang: Putra Gaya Wahana
- luas: 84.267 m2
- status: Sewa

3. Luminary Tower

- lokasi: Thamrin
- pengembang: Putra Gaya Wahana
- luas: 40.565 m2
- status: Sewa

4. Rajawali Place

- lokasi: Rasuna Said
- pengembang: Rajawali Group
- luas: 40.000 m2
- status: Sewa

5. Jakarta MORI Tower

- lokasi: Sudirman
- pengembang: MORI Building
- luas: 96.000 m2
- status: Sewa.

Daftar Perkantoran Baru di luar kawasan CBD Tahun 2023:

1. Sanggala Tower

- lokasi: TB Simatupang
- pengembang: Sapta Tunggal Mulia
- luas: 9.900 m2
- status: Sewa dan Beli

2. The Sima

- lokasi: TB Simatupang
- pengembang: Grage Trimitra Usaha
- luas: 59.169 m2
- status: Sewa dan Beli

3. Lippo Tower Holland Village

- lokasi: Cempaka Putih
- pengembang: Lippo Karawaci
- luas: 27.000 m2
- status: Sewa dan Beli

4. One Belpark Office

- lokasi: Fatmawati, Jakarta Pusat
- pengembang: Harmas Jalesveva
- luas: 90.000 m2
- status: Sewa.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rezim Bunga Kredit Tinggi, Bos Properti Makin Deg-Degan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular