Momok Menyeramkan Ini Bakal Jinak di 2023, Nih Penjelasan BI!
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi alias momok yang menyeramkan akan kembali pada target sasaran 3% plus minus 1% pada semester II-2023.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, laju inflasi menurun lebih cepat dari yang diperkirakan. Indeks harga konsumen pada akhir 2022 tercatat 5,51% secara tahunan (year on year/yoy), jauh lebih rendah dari prakiraan sesuai konsensus forecast 6,5% (yoy) pasca penyesuaian harga BBM bersubsidi pada September 2022.
Demikian pula dengan inflasi inti. Perry menyebut, inflasi inti tercatat rendah pada akhir 2022 yakni sebesar 3,36% (yoy), jauh lebih rendah dari perkiraan BI sebesar 4,61% (yoy) pasca penyesuaian harga BBM.
"Penurunan inflasi IHK dan inflasi inti lebih cepat dari perkiraan tersebut, sebagai hasil koordinasi yang sangat erat antar pemerintah dan BI," jelas Perry dalam konferensi pers, Kamis (19/1/2023).
Ke depan, BI meyakini inflasi inti akan tetap berada pada kisaran 3% plus minus 1% pada semester I-2023.
"Sementara indeks konsumen IHK akan kembali ke dalam sasaran 3% plus minus 1% pada semester II-2023," kata Perry lagi.
BI akan terus memperkuat respons kebijakan moneter, serta terus melakukan koordinasi dengan pemerintah guna memastikan penurunan dan terkendalinya inflasi tersebut.
(cap/cap)