Internasional

Ada Apa Xi Jinping? Populasi China Turun, Pertama Sejak 1961

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 January 2023 19:00
FILE PHOTO: An 80-year-old man, surnamed Li, watches as a girl plays at a residential community in Beijing, China, October 30, 2015. REUTERS/Jason Lee/File Photo
Foto: Populasi China (Reuters/Jason Lee)

Jakarta, CNBC Indonesia - Populasi China pada 2022 turun untuk pertama kalinya sejak 1961. Ini menjadi perubahan bersejarah yang diperkirakan akan menandai dimulainya periode panjang penurunan jumlah warganya.

Negara yang dipimpin Xi Jinping ini memiliki 1,41175 miliar orang pada akhir 2022. "Dibandingkan dengan 1,41260 miliar pada tahun sebelumnya," kata Biro Statistik Nasional China (NBS) yang dikutip Reuters, Selasa (17/1/2023).

Tingkat kelahiran tahun lalu adalah 6,77 kelahiran per 1.000 orang atau turun dari tingkat 7,52 kelahiran pada tahun 2021. Ini menandai tingkat kelahiran terendah dalam catatan NBS.

China juga mencatat tingkat kematian tertinggi sejak 1976. Negara ini mencatat 7,37 kematian per 1.000 orang dibandingkan dengan tingkat kematian 7,18 pada tahun 2021.

"Sebagian besar penurunan demografi adalah hasil dari kebijakan satu anak China yang diberlakukan antara tahun 1980 dan 2015 serta biaya pendidikan yang sangat tinggi, sehingga membuat banyak warga tidak memiliki lebih dari satu anak atau bahkan memiliki anak sama sekali," kata pakar populasi setempat.

"Kebijakan ketat nol-Covid yang diterapkan selama tiga tahun terakhir juga telah menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada prospek demografis negara yang suram," tambahnya.

Pemerintah daerah sejak 2021 telah meluncurkan langkah-langkah untuk mendorong masyarakat memiliki lebih banyak bayi, termasuk pengurangan pajak, cuti hamil yang lebih lama, dan subsidi perumahan. Namun langkah-langkah tersebut diperkirakan tidak akan menghentikan tren jangka panjang.

Hal ini juga terlihat dari jumlah pencarian online untuk kereta bayi di mesin pencari Baidu China yang turun 17% pada 2022 dan turun 41% sejak 2018. Sementara pencarian botol bayi turun lebih dari sepertiga sejak 2018 dan Sebaliknya, pencarian panti jompo melonjak delapan kali lipat tahun lalu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Pening Gara-Gara 'Resesi Seks', Kumpul Kebo 'Dibantu'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular