Bahas Diskon Mobil Listrik di Istana, Ini Kata Menteri ESDM
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif baru saja dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana. Adapun pemanggilan tersebut dalam rangka membahas rencana pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Menurut Arifin, dalam rapat di Istana pagi tadi, pemerintah juga tengah membahas mengenai strategi untuk mengebut pemanfaatan sumber daya alam di dalam negeri. Utamanya untuk dapat menghasilkan industri yang bernilai tambah.
"Untuk bisa menghasilkan industri yang besar dan memberikan nilai tambah yang banyak, expor oriented, nilai tambah yang paling optimal. Ada dibahas (diskon kendaraan listrik)," ungkap Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (13/1/2023).
Meski begitu, Arifin belum dapat membeberkan berapa besaran paket insentif yang akan digelontorkan pemerintah untuk setiap pembelian kendaraan listrik masyarakat.
"Sebentar lagi sabar," kata dia.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya meminta kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto untuk membuat perencanaan pengembangan ekosistem hulu sampai hilir baterai sampai kendaraan listrik.
Menko Perekonomian Airlangga menyebutkan bahwa Presiden RI Jokowi menegaskan pengembangan ekosistem hulu sampai hilir EV baterai sampai industri otomotif berbasis EV perlu dilakukan perencanaan.
Ekosistem kendaraan listrik tersebut baik untuk roda empat atau mobil maupun roda dua.
"Perencanaan roda 4 dan roda 2 maupun perencanaan ekosistem dan insentif yang perlu diberikan agar investasinya masuk dan ini akan jadi andalan ekonomi nasional ke depan," ungkap Menko Airlangga dalam keterangan persnya terkait Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Selasa (6/11/2022).
Sementara itu, untuk ekosistem sebagai pendukung bahan baku terciptanya EV Battery, Airlangga mengatakan bahwa Presiden Jokowi meminta untuk mendalami berbagai komoditasnya seperti bauksit, aluminium, nikel maupun integrasi ekosistem EV baterai yang membutuhkan bahan baku tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan rencana besaran subsidi kendaraan listrik yang tengah digodok pemerintah.
Untuk mobil listrik akan diberikan insentif Rp 80 juta, mobil listrik berbasis hybrid diberikan subsidi Rp 40 juta. Juga motor listrik baru diberi insentif Rp 8 juta, sementara motor konversi diberikan insentif Rp 5 juta.
(wia)