Tak Terduga, Begini Respons Jusuf Kalla Soal Gelombang PHK RI

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Selasa, 10/01/2023 12:15 WIB
Foto: Dies Natalis KE-25 dan Pidato Kebangsaan oleh Menkopolhukam RI. (Tangkapan layar youtube Universitas Paramadina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT), termasuk garmen (baju) di Tanah Air beberapa waktu lalu mengungkapkan gelombang pemangkasan karyawan alias PHK (pemutusan hubungan kerja) buruh pabrik yang terus berlangsung sejak kuartal akhir tahun 2022. Menyusul, anjloknya permintaan di pasar tujuan ekspor, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa. 

Namun, Jusuf Kalla justru melihat kondisi berbeda. Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 (era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo) itu, yang terjadi saat ini justru sebaliknya, di mana pabrik-pabrik garmen tengah kekurangan karyawan. 

Jusuf Kalla (JK) menyebut industri garmen di wilayah Jawa Tengah justru kekurangan buruh dan terpaksa harus mendatangkan buruh dari wilayah Sumatra, Batam, Medan, dan wilayah lainnya.


"Saya belum lihat gelombang (PHK) yang begitu besar. Saya baru-baru ini ini berbicara dengan industri garmen di wilayah Jawa Tengah, justru dia kesulitan buruh, (dan) terpaksa pabrik di Jawa Tengah dia datangkan buruh dari Sumatra, Batam," kata Jusuf Kalla saat ditemui awak media di Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

JK mengatakan, yang cenderung mengalami gelombang PHK sekarang ini justru dari perusahaan-perusahaan rintisan (startup), perusahaan digital, sampai dengan e-commerce.

"Jadi, memang yang cenderung menurut sekarang itu perusahaan-perusahaan katakanlah yang baru, yang digital, e-commerce, itu karena orang kembali ke toko, mal, untuk melihat (belanja secara langsung)," ujarnya.

Ia mengatakan, memang perusahaan e-commerce pada masa pandemi Covid-19 sebelumnya mengalami kemajuan begitu pesat, namun begitu sudah kembali normal mengarah ke endemi, permintaan akan hal tersebut semakin berkurang.

"Dulu kan waktu Covid itu sangat maju, tapi begitu menjadi normal itu kembali berkurang," tutur JK.

Namun demikian, di luar sektor industri digital tersebut, JK menuturkan, pihaknya sama sekali tidak melihat adanya masalah terkait dengan gelombang PHK yang belakangan isunya marak diperbincangkan.

"Di bidang lain saya tidak melihat suatu masalah. Sektor apa yang masalah? Garmen kekurangan buruh, terpaksa ambil dari Sumatra, Batam, dan Medan. Ini mereka ngomong sendiri ke saya 'sekarang cari buruh susah di Jawa'. Jadi mana yang masalah? Di sektor apa?," tukas JK.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Bangun Pangkalan Udara di RI- Ekonomi Dunia Bermasalah