'Tsunami PHK' di Pabrik Tekstil, Ini Respons Anak Buah Jokowi

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
01 December 2022 13:08
Suasana sepi pabrik garmen PT. Fotexco Busana International, Gn. Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2022). (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV) Foto: Suasana sepi pabrik garmen PT. Fotexco Busana International, Gn. Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2022). (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terus berlanjut di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) karena jadi korban krisis ekonomi global. Mulai dari tingkat inflasi yang tinggi di negara tujuan ekspor memicu penurunan dan pembatasan order ke pabrik.

Hingga memicu efisiensi oleh pabrik, termasuk dengan melakukan perampingan karyawan. Terbaru, pemangkasan karyawan di sektor TPT dilaporkan sudah mencapai 100 ribu orang lebih. 

Merespons gelombang PHK tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan menindaklanjuti melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

"Tekstil nanti Kementerian Perindustrian ada program khusus," kata Airlangga, saat ditemui di Istana Kepresidenan, Kamis (1/12/2022).

Seperti diketahui, pelemahan permintaan di industri TPT terus memicu pemangkasan tenaga kerja. 

"Perumahan karyawan masih terus terjadi," kata Sekjen Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta kepada CNBC Indonesia, Rabu malam (30/11/2022).

"Pengurangan karyawan sudah di atas 100 ribu. Ada yang dirumahkan, dikurangi jam kerja, pemutusan kontrak, hingga PHK. Di Jawa Barat dan Jawa Tengah," tambahnya.

Gejala merumahkan karyawan ini sudah berlangsung sejak bulan lalu. Redma mengatakan, kapasitas produksi pabrik TPT terus turun bahkan sampai 50% dan dikhawatirkan berlanjut sampai tahun 2023.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pabrik Pangkas Jam Kerja, 45.000 Buruh Tekstil Dirumahkan


(dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading