CT Corp Leadership Forum
PM Anwar Ibrahim Optimistis Ekonomi Dunia Akan Pulih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah gejolak ketidakpastian ekonomi dunia saat ini, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim optimistis dan meyakini ekonomi dunia akan kembali pulih.
Seperti diketahui, tensi geopolitik yang memanas antara Rusia dan Ukraina telah membawa dampak signifikan terhadap laju ekonomi dunia.
Lembaga internasional bahkan menggambarkan ekonomi dunia pada 2023 disebut akan menghadapi 'Perfect Storm' atau badai besar yang berasal dari inflasi yang tinggi, resesi ekonomi dan perubahan iklim.
International Monetary Fund (IMF) bahkan baru-baru ini memproyeksikan tiga negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat, Eropa, dan China akan masuk ke jurang resesi.
IMF memprediksi ekonomi global tahun 2023 hanya akan tumbuh 2,75 secara tahunan (year on year/yoy), tumbuh melambat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 yang diramal mencapai 3,2%.
Anwar mengaku, bahwa komitmennya dalam memimpin Malaysia tidak mewakili pandangan yang pesimis dalam menghadapi ekonomi dunia ke depan.
Pasalnya roda ekonomi saat ini masih terus melaju, baik itu dari pelaku bisnis, konglomerat, hingga konsumsi masyarakat.
"Tanggung jawab kita selama ada pimpinan, atau konglomerat, bisnis man adalah untuk merencanakan kebijakan secara maksimal, untuk memperbaiki keadaan," jelas Anwar Ibrahim dalam acara CT Corp Leadership Forum di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (9/1/2023).
Oleh karena itu, Anwar mengaku tak sepenuhnya percaya akan pesimisme ala Oswald Spengler, tokoh sejarah Jerman yang mengatakan bahwa peradaban memiliki umur yang terbatas.
Spengler yang juga merupakan filsuf berkebangsaan Jerman dalam bukunya The Decline of The West meramalkan bahwa sekitar tahun 2000, peradaban barat akan memasuki periode darurat atau pra-kematian, yakni masa-masa sebelum keruntuhan terakhir peradaban Barat.
Menurut Anwar, ekonomi dunia bisa kembali pulih, asalkan dijalankan oleh kepemimpinan kepala negara yang bertanggung jawab.
"Tanggung jawab kita sebagaimana manusia adalah berikhtiar, mencari penyelesaian dan reformasi perubahan dengan upaya kita, tapi bagi saya poko pangkalnya bermula dari pimpinan," ujar Anwar.
Anwar meyakini stabilitas ekonomi akan terjaga tatkala pemimpin dunia menjalankan tanggung jawabnya dengan kaidah dan etika, yang bermanfaat kepada seluruh aspek masyarakat. "Apakah mereka jujur dalam melaksanakan amanah itu," tuturnya lagi.
[Gambas:Video CNBC]
Anwar Ibrahim Ungkap Era Baru Kerja Sama Ekonomi dengan RI
(cap/cap)