Internasional

'Tsunami' PHK Hantam Bank Raksasa Global, Ini Korban Terbaru

luc, CNBC Indonesia
09 January 2023 11:18
The Goldman Sachs logo is displayed on a post above the floor of the New York Stock Exchange, September 11, 2013. REUTERS/Lucas Jackson
Foto: Goldman Sachs (REUTERS/Lucas Jackson)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) bank investasi global yang terjadi pada tahun lalu masih berlanjut.

Goldman Sachs berencana untuk memangkas 3.200 pekerjaan dan dapat mengumumkannya paling cepat pekan ini. Hal tersebut diungkapkan sumber yang dekat dengan masalah tersebut yang mengonfirmasi sejumlah laporan yang telah beredar sebelumnya.

PHK yang direncanakan datang karena Goldman Sachs dan bank investasi lainnya telah melihat penurunan besar dalam biaya terkait dengan penawaran umum perdana (IPO). Hal itu menggambarkan prospek mendung untuk merger dan akuisisi pada 2023 karena ketidakpastian ekonomi.

Dilansir AFP, seorang sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan akan ada maksimal 3.200 pekerjaan yang dipangkas, kurang dari angka 4.000 yang dilaporkan pada bulan lalu.

Adapun, Goldman Sachs biasanya memangkas sekitar 1% hingga 5% jumlah karyawan setiap tahun dengan menargetkan staf yang berkinerja buruk.

Namun, PHK tahun ini akan lebih dalam dari biasanya mengingat prospek ekonomi yang tidak pasti dan mempertimbangkan pertumbuhan staf Goldman dalam beberapa tahun terakhir.

Staf Goldman mencapai 49.100 pada akhir Oktober, naik hampir 30% dari akhir 2019 setelah kampanye perekrutan dan akuisisi.

Sebelumnya, Goldman Sachs dilaporkan siap memangkas 8% karyawannya pada Januari 2023. Jumlah itu setara dengan sekitar 4.000 karyawan.

Perlu diketahui, bank investasi yang berbasis di New York itu biasanya membayar bonus pada Januari dan mungkin saja PHK bisa menjadi cara untuk melakukan penghematan.

Adapun, Wall Street terus menyesuaikan diri dengan penurunan pendapatannya setelah dalam dua tahun sebelumnya gencar dalam melakukan kesepakatan dan perekrutan.

Goldman sendiri adalah perusahaan besar pertama yang melakukan pemutusan hubungan kerja pada September lalu terhadap beberapa ratus karyawan.

Bak bola salju, gelombang PHK ternyata telah merambat ke sejumlah bank raksasa lain seperti Citigroup, Barclays, hingga Morgan Stanley yang memangkas sekitar 1.600 karyawan hingga akhir tahun lalu.

CEO Option Group Mike Karp menyatakan perusahaan lain kemungkinan akan mengikuti langkah Goldman seiring dengan lingkungan pasar modal yang kian lemah.

"Banyak perusahaan harus kembali ke 'papan gambar' dan menyesuaikan organisasi mereka, bukan hanya Goldman," kata Karp, dilansir CNBC, akhir Desember lalu.

"Perusahaan mempekerjakan terlalu banyak, dan sekarang mereka juga harus melakukan terlalu banyak pekerjaan."

Sebelumnya CEO Goldman David Solomon mengindikasikan bahwa dia ingin mengendalikan pengeluaran pada sebuah konferensi untuk perusahaan keuangan.

"Kami terus melihat hambatan pada jalur pengeluaran kami, terutama dalam waktu dekat," kata Solomon.

"Kami telah menjalankan rencana mitigasi pengeluaran tertentu, tetapi akan membutuhkan waktu untuk menyadari manfaatnya. Pada akhirnya, kami akan tetap gesit dan kami akan mengukur perusahaan untuk mencerminkan peluang yang ditetapkan."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masa Sulit Bank Raksasa, Gelombang PHK Baru Dimulai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular