Heboh! Tetangga RI Ini Minta Semua Pejabat Polisi Resign

News - Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
07 January 2023 17:00
CORRECTS CITY TO DAVAO INSTEAD OF MANILA - In this photo provided by the Malacanang Presidential Photographers Division, Philippine President Rodrigo Duterte gestures as he meets members of the Inter-Agency Task Force on the Emerging Infectious Diseases in Davao, Philippines, Monday, June 21, 2021. The Philippine president has threatened to order the arrest of Filipinos who refuse COVID-19 vaccination and told them to leave the country for hard-hit countries like India and the United States if they would not cooperate with massive efforts to end the pandemic. (Simeon Celi/Malacanang Presidential Photographers Division via AP) Foto: AP/Simeon Celi

Jakarta, CNBC Indonesia - Filipina memerintahkan pejabat kepolisian di negara itu untuk mengundurkan diri. Hal ini dilakukan untuk membersihkan kepolisian dari dugaan hubungan dengan sindikat perdagangan obat-obatan terlarang.

Dalam sebuah pernyataan, Rabu (4/1/2023), Menteri Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah Benhur Abalos mengatakan bahwa hanya pengunduran diri petugas polisi yang terbukti memiliki hubungan dengan perdagangan narkoba yang akan diterima oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Namun, dia tidak memberikan batas waktu para pejabat kepolisian yang diduga terlibat dalam pelanggaran untuk menyerahkan surat pengunduran diri. Namun, diperkirakan akan ada pengunduran diri massal yang terjadi dalam beberapa minggu mendatang.

Abalos mengatakan pengunduran diri mungkin menjadi satu-satunya cara memulai halaman baru untuk Kepolisian Nasional Filipina (PNP), yang sebelumnya mendapatkan ketenaran internasional karena melakukan perang narkoba berdarah dengan mantan presiden Rodrigo Duterte.

"Kami memiliki masalah besar di kepolisian kami. Kami memiliki jenderal dan kolonel yang terlibat dalam narkoba. Dan berdasarkan rekomendasi kepala PNP kami dan pejabat lainnya, saya mengimbau kepada semua kolonel dan jenderal untuk mengajukan pengunduran diri mereka dengan hormat," kata Abalos, dikutip dari The Straits Times.

"Sulit untuk berperang ketika sekutu Anda akan menjadi orang yang menembak Anda dari belakang," kata Abalos. "Kita perlu membersihkan barisan kita. Orang-orang yang memercayai kami harus lebih memercayai kami."

Abalos juga menyebut para petinggi kepolisian yang diminta untuk mengundurkan diri untuk menghormati otoritas dilaporkan akan terus menjalankan tugasnya sampai pengunduran dirinya diterima.

Sebelumnya, beberapa perwira polisi berpangkat tinggi telah dikaitkan dengan perdagangan narkoba di Filipina.

Duterte, yang menjadi presiden dari 2016 hingga 2022, menyebutkan beberapa jenderal yang diduga terlibat dalam perdagangan narkoba ilegal. Kasus pun muncul dan beberapa jenderal dipecat, tetapi belum ada hukuman pidana sampai saat ini.

Abalos mengatakan sebuah komite akan dibentuk untuk menyelidiki dugaan keterlibatan petugas PNP dalam obat-obatan terlarang, tetapi dia tidak mengatakan siapa yang akan menjadi bagian dari badan ini.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

RI Kesalip! Ekonomi Negara Tetangga Ini Tumbuh 7,4%


(RCI/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading