Internasional

IMF Tiba-Tiba 'Sentil' Sikap The Fed soal Inflasi, Kenapa?

luc, CNBC Indonesia
05 January 2023 15:21
foto : Reuters
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/Fed) untuk tidak lengah dalam melawan inflasi.

Menurut IMF, inflasi di Amerika Serikat belum "berbalik arah" dan masih terlalu dini bagi Fed untuk mengumumkan kemenangan dalam perjuangan melawan kenaikan harga. Hal tersebut diungkapkan Wakil Direktur pelaksana IMF Gita Gopinath dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, Kamis (5/1/2023), dikutip Reuters.

Dia mendesak bank sentral AS untuk terus maju dengan kenaikan suku bunga tahun ini.

Menurutnya, penting bagi The Fed untuk "mempertahankan kebijakan moneter yang ketat" sampai "penurunan inflasi yang sangat pasti dan tahan lama" terbukti dalam upah dan industri yang tidak terkait dengan makanan atau energi.

"Jika Anda melihat indikator di pasar tenaga kerja dan jika Anda melihat komponen inflasi yang sangat melekat seperti inflasi jasa, saya pikir jelas bahwa kita belum mengubah arah inflasi," katanya kepada surat kabar tersebut.

Komentar tersebut mengikuti data Rabu yang menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan, yang diawasi dengan ketat sebagai proksi kekurangan pasar tenaga kerja dan tekanan pada pemberi kerja untuk membagikan kenaikan upah lebih tinggi dari biasanya, hanya turun moderat pada November di Amerika Serikat.

Adapun, risalah pertemuan kebijakan the Fed 13-14 Desember lalu yang diterbitkan pada Rabu, menunjukkan bahwa para pejabat setuju bahwa bank sentral sekarang perlu menyeimbangkan perjuangannya melawan tekanan harga dengan risiko memperlambat ekonomi terlalu banyak.

Pada Oktober, IMF memangkas prospeknya untuk pertumbuhan ekonomi global pada 2023, yang mencerminkan hambatan yang terus berlanjut dari perang Ukraina serta tekanan inflasi dan suku bunga tinggi.

Gopinath memperkirakan ekonomi China akan menderita secara signifikan dalam waktu dekat. Namun, rebound mungkin terjadi akhir tahun ini, karena permintaan China pulih.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tolak Saran IMF, Bos BI: Kami Lebih Pengalaman!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular