
IMF Ramal Sepertiga Dunia Resesi, Nasib RI Bagaimana Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramalan Dana Moneter Internasional (IMF) kembali menguncang pasar. Lembaga ini mengatakan bahwa sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam sebuah wawancara dengan CBS beberapa waktu lalu. Dia mengatakan tahun 2023 akan menjadi tahun yang sulit bagi perekonomian global karena mesin utama pertumbuhan global - Amerika Serikat, Eropa, dan China - semuanya mengalami pelemahan.
"Kami memperkirakan sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi. Bahkan negara yang tidak dalam resesi, akan terasa seperti resesi bagi ratusan juta orang," kata Georgieva, dikutip Kamis (5/1/2023).
IMF sebelumnya telah memangkas prospeknya untuk pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 menjadi 2,7%. Pemangkasan ini dipicu oleh terus berlanjut dari perang di Ukraina, tekanan inflasi dan suku bunga tinggi. Dengan kondisi terbaru, potensi pemangkasan lebih lanjut terbuka lebar.
Dalam menghadapi ancaman resesi, bagaimana kondisi Indonesia? Apakah Indonesia akan ikut terseret?
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengingatkan berulang kali menyebutkan bahwa tahun 2023 adalah tahun ujian bagi Indonesia.
"Kalau kita melihat secara global tahun 2022 ini tahun turbulensi, tahun 2023 ini adalah tahun ujian. Kalau kita bisa melewati turbulensi kemarin di 2022, kita harapkan di tahun 2023 ini tahun ujian ini dilewati, Insya Allah lebih mudah di tahun 2024," kata Jokowi.
Namun, Jokowi berharap Indonesia masih bisa tumbuh di kisaran 5% pada tahun ini.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai Indonesia harus bersyukur melihat momentum pemulihan ekonomi yang masih terjaga di tengah pelemahan global.
Tetapi, dia mengingatkan bahwa ekonomi domestik bisa terpengaruh dari kondisi global
"Kita tidak sama sekali immune, atau dalam hal ini tidak terpengaruh dari suasana global, pasti ada pengaruhnya," tegas Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA, dikutip Kamis (5/1/2023).
Namun, dia yakin daya tahan perekonomian kita nampaknya cukup baik, dengan pertumbuhan yang tetap terjaga. Terbukti, kondisi ekonomi relatif baik pada kuartal IV-2022. Sri Mulyani yakin kondisi tersebut memberikan suatu optimisme dan kepercayaan di sisi masyarakat.
"Namun, kita hati-hati karena memang imbas dan gelombang gejolak dunia itu begitu sangat dahsyatnya," pungkasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Sosok Pembisik Jokowi Soal 28 Negara Pasien IMF