
Awas Kim Jong Un Ngamuk, Korsel Mau Latihan Nuklir Bareng AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) sedang berencana untuk menggelar latihan nuklir bersama Amerika Serikat (AS). Hal itu terjadi pasca manuver Korea Utara (Korut) yang ingin menambah rudal nuklirnya.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol menyebut 'Payung nuklir' dan 'pencegahan luas' yang saat ini dilakukan oleh Washington tidak lagi cukup untuk meyakinkan keamanan warganya. Istilah ini sendiri menggambarkan perlindungan AS terhadap para sekutunya.
"Apa yang kami sebut sebagai penangkalan yang diperluas juga adalah AS yang mengatakan kepada kami untuk tidak khawatir karena akan mengurus semuanya. Tetapi sekarang, sulit untuk meyakinkan orang-orang kami hanya dengan itu," katanya pada media Chosun Ilbo yang dikutip Al Jazeera, Senin (2/1/2022).
Untuk menanggapi ancaman nuklir Korut dengan lebih baik, ia mengatakan Seoul ingin mengambil bagian dalam operasi pasukan nuklir AS.
"Senjata nuklir memang milik AS, tetapi perencanaan, pembagian informasi, latihan, dan pelatihan harus dilakukan bersama oleh Korsel dan AS," ujar Yoon, seraya menambahkan bahwa Washington juga 'cukup positif' tentang gagasan tersebut.
Pernyataan Yoon datang sehari setelah pemimpin Korut Kim Jong Un menyerukan untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru dan peningkatan eksponensial persenjataan nuklir negara itu untuk melawan apa yang disebutnya sebagai permusuhan dari AS dan Korsel.
Kim juga mengatakan pada pertemuan Partai Buruh yang berkuasa pekan lalu bahwa Korsel kini telah menjadi 'musuh yang tidak diragukan lagi' bagi negaranya.
Pada hari Minggu (1/1/2023), Korut menembakkan rudal balistik jarak pendek dari wilayah Timurnya dalam uji senjata Hari Tahun Baru larut malam. Ini menyusul tiga rudal balistik yang diluncurkan pada hari sebelumnya, mengakhiri tahun yang ditandai dengan rekor jumlah uji coba rudal.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Abaikan Teror Korut, AS-Korsel Latihan Militer Besar-besaran