Eksklusif Menteri PANRB

Menteri PANRB: Selama Rakyat Miskin, Tukin PNS Tak Akan Naik

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 29/12/2022 12:50 WIB
Foto: Infografis/Tak Ada Ampun! PNS Tak Lagi Bisa Berleha-leha di 2022/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas akan mengubah indikator yang dapat dijadikan landasan bagi para pegawai negeri sipil (PNS) meminta kenaikan tunjangan kinerja atau tukin.

Menurut Anas, perubahan indikator ini dilakukan sebagai upaya mengarahkan pola pikir para abdi negara fokus menjalankan tugas yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat, bukan hanya demi mengejar kenaikan tukin setelah mendapatkan nilai reformasi birokrasi (RB) yang baik.


"Ini kan banyak teman-teman nanya, pak, RB kami masa enggak dinaikan supaya nilainya naik, kenapa? Supaya tukinnya naik," ucap Anas saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (28/12/2022)

"Kalau ini diukur hanya untuk menaikkan tunjangan kinerja, maka ke depan dampaknya akan kecil buat rakyat, karena hanya mengukur dampak untuk di internal birokrasi," tuturnya.

Presiden Joko Widodo pun kata dia sudah memberikan arahan supaya indikator untuk bisa mendapatkan kenaikan tukin ini diubah, dengan cara fokus pada indikator-indikator reformasi birokrasi berdampak. Tidak lagi pada indikator reformasi birokrasi yang ada di hulu saja, seperti pembersihan institusinya dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Selama ini RB ada 8 area perubahan, lebih di hulunya, nah hilirnya inikan mesti berdampak, kita ini sibuk dampaknya apa sih buat rakyat siang malam? oleh karena itu atas arahan Pak Presiden kami tetapkan sekarang kami fokus di RB berdampak," kata Anas.

Adapun indikator baru yang akan dijadikan landasan bagi PNS bisa menaikkan tukin kata Anas sesuai dengan program kerja pemerintahan Presiden Jokowi, diantaranya:

1. RB berdampak pengentasan kemiskinan.

Indikator ini menurut anas akan mengukur seberapa besar tata kelola program kerja PNS dalam penanganan kemiskinan masyarakat, termasuk di daerah-daerag. Jika ada perbaikan data tingkat kemiskinan di daerah atau cakupannya, Anas memastikan angka RB nya akan naik sehingga tukin juga bisa naik.

2. RB berdampak penanganan investasi.

Menurut Anas, RB berdampak terhadap penanganan investasi ini akan mencakup iklim pelayanan. Bila pelayanan membaik, dipastikannya investasi ikut naik. Jika investasi naik maka lapangan kerja tersedia banyak, dan kalau lapangan kerja tersedia ujungnya juga akan menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat.

"Jadi kami fokus di situ. Nah nilainya pasti keliatan, kalau daerahnya fokus inovasi penanganan kemiskinan, tata kelolanya benar, pasti penanganannya bagus, dan pasti kemiskinannya, dampaknya keliatan, dampaknya dirasakan," ucap Anas.

3. RB berdampak digitalisasi

Anas menekankan, digitalisasi ini menjadi fokus RB berdampak karena jika pemanfaatan teknologi digitalnya berjalan, dipastikannya pelayanan publiknya akan cepat, lebih transparan, serta lebih akuntabel.

Ia mengaku telah menerapkan digitalisasi ini saat menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Penerapan digital ini menurut Anas langsung memberi dampak pada perbaikan kinerja dengan memotong mata rantai bisnis.

"Dari 8 bisnis proses saya potong menjadi 2, sehingga itu memotong mata rantai yang panjang akan produk katalognya dari setahun rata-rata 52 ribu sampai 90 ribu sekarang sudah 2 juta. Ini karena bisnis proses yang kita potong," tuturnya.

4. RB berdampak inflasi dan belanja e-katalog dalam negeri.

Indikator ini kata Anas akan mengukur proses penanganan inflasi hingga di tingkat daerah. Selain itu juga menilai seberapa besar kementerian atau lemabaga serta pemerintah daerah memprioritaskan belanja anggarannya terhadap produk-produk dalam negeri melalui e-katalog.

"Pertama produk dalam negeri dan produk lokalnya akan mudah dibeli, yang kedua pasti proses pengerjaan APBD nya akan cepat dan rakyat akan segera merasakan," kata Anas.

Anas optimistis, dengan pengukuran RB berdampak sebagai indikator menaikkan tunjangan kinerja para PNS juga akan turut memberikan kontribusi terhadap semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

"Inilah RB yang kita dorong berdampak tadi, kalau ini berdampak dirasakan rakyat saya kira birokrasi kita juga akan mendapatkan tempat yang semakin baik di hati rakyat," ungkap Anas.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PNS Kini Bisa Kerja Dari Mana Saja