
Saat Emak-emak Ngamuk! Kantong Dikuras Lonjakan Harga Pangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah komoditas bahan pangan mengalami lonjakan harga pada tahun ini mulai dari cabai, beras, hingga minyak goreng. Kisruh harga minyak goreng bahkan sampai membuat Menteri Perdagangan M.Lutfi dicopot dari jabatannya.
Komoditas pangan paling menyedot perhatian tahun ini adalah minyak goreng. Komoditas tersebut terus menerus menjadi penyumbang inflasi utama dari Januari-April 2022.
Harga minyak goreng sudah melambung sejak November 2021 dari sekitar Rp 16.000/liter menjadi di atas Rp 20.000/liter karena lonjakan harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional.
Di tengah melesatnya harga minyak goreng, Kementerian Perdagangan sempat mengumumkan akan melarang penjualan minyak goreng curah per 1 Januari 2022. Namun, kebijakan tersebut dicabut pada Desember 2021.
Untuk menstabilkan harga minyak goreng, pemerintah pada Januari 2022 mengambil kebijakan dengan memberikan subsidi sehingga harga minyak goreng dijual Rp 14.000 per liter.
Belum genap sebulan, pemerintah mengubah kebijakan dengan meminta produsen menjual minyak goreng dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) per 1 Februari. HET ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium dan Rp13.500 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana.
Kebijakan HET justru membuat minyak goreng menghilang dari toko ritel dan pasar tradisional. Harga minyak goreng di beberapa wilayah di Sulawesi melonjak hingga Rp 60 ribu per liter.
Lonjakan harga dan menghilangnya minyak goreng dari toko ritel membuat ibu-ibu rumah tangga di Indonesia panik.
Antrian ibu-ibu rumah tangga yang mengular demi mendapatkan harga minyak goreng Rp 14.000 terjadi di hampir seluruh pelosok Indonesia. Mereka rela antri selama berjam-jam dari pagi buta demi minyak goreng murah.
Seorang ibu di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, bahkan dilaporkan meninggal dunia karena antri.
Dalam sejarah Indonesia, antrian panjang demi komoditas biasanya hanya terjadi karena kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Antrian ibu-ibu mendapatkan minyak goreng pada tahun ini adalah fenomena yang baru terjadi di Indonesia.
Kelangkaan minyak goreng membuat pemerintah menyerah dan memutuskan untuk melepas minyak goreng sesuai harga pasar mulai 17 Maret 2022. Anehnya, minyak goreng langsung bermunculan di toko ritel tapi dengan harga yang mahal yakni Rp 25.000 per liter.
Sejumlah kebijakan tersebut tidak cukup menurunkan harga minyak goreng. Pemerintah akhirnya melarang ekspor CPO dan produk turunannya pada 28 April 2022.
Kisruh minyak goreng domestik akhirnya berdampak kepada perdagangan global dan memakan tumbal yakni Menteri Perdagangan M.Lutfi. Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, pada 15 Juni 2022 mengganti Menteri perdagangan, Muhammad Lutfi dengan Zulkifli Hasan.
"Persoalan pangan dan inflasi juga menjadi persoalan di kita. Maka refreshing diperlukan," tutur Sekretaris Kabinet Pramono Anung, kepada wartawan, di pertengahan Juni.
![]() Minyak goreng dan inflasi |