Hati-hati Warga RI, Ada Ancaman Hujan Angin Parah Tanggal Ini

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Selasa, 27/12/2022 14:48 WIB
Foto: Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejumlah wilayah di Ciledug, Tangerang, Sabtu (16/7/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan angin para sejak hari ini, Selasa (27/12/2022) hingga awal tahun depan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, potensi hujan hingga sangat lebat itu akan terjadi selama periode Natal dan Tahun baru. Didasari atas perkiraan yang telah dilakukan sejak 21 Desember 2022.

"Hari ini kami evaluasi ternyata prediksi atau perkiraan tersebut konsisten dengan kejadian yang ada," ucap Dwikorita saat konferensi pers secara virtual, Selasa (27/12/2022).


Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem ini memburuk seiring dengan adanya empat fenomena cuaca yang disebabkan dinamika atmosfer. Diantaranya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan.

Fenomena Monsun Asia ini kata dia diiringi dengan munculnya fenomena Seruakan Dingin dari dataran tinggi Tibet, hingga adanya aliran lintas equator yang dapat meningkatkatkan pertumbuhan awan hujan lebih banyak.

"Tiga fenomena Monsun Asia, seruakan udara dingin, dan aliran lintas equator yang dapat meningkatkan pertumbuhan hujan secara lebih intensif di wilayah Indonesia bagian barat, timur, serta selatan," tuturnya.

Selain berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, kondisi ini kata dia juga akan memicu peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.

Terutama karena juga munculnya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia.

Pada saat bersamaan terpantau juga fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, yang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan.

Foto: BMKG
BMKG

Menurutnya, kondisi ini akan terus meluas mulai 28 Desember 2022 di wilayah Jawa Timur, dan sebagian Jawa Tengah, sampai wilayah Nusa Tenggara. Lalu pada 29 Desember meluas ke wilayah Jawa Barat, Sumatera Selatan bagian barat, hingga selatan Papua.

Dwikorita pun menunjukkan peta perluasan potensi hujan lebatnya.

"30 Desember masih kuat bahkan 1 Januari hampir menutupi wilayah peta Indonesia, hampir tidak terlihat, tertutup wilayah hijau pekat. Tanggal 4 Januari mulai berkurang, tapi masih tetap menutupi sebagian wilayah Sumatera dan Laut Natuna, serta Jawa Barat," tuturnya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemarau Datang Lebih Lambat - Trump Ngamuk