
Awas! Horor 2020 Bisa Terulang, Simak Imbauan Menteri Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperingatkan risiko berulangnya kondisi cuaca ekstrem di tahun 2020.
Hal itu, kata dia, mengacu pada peringatan yang telah dikeluarkan BMKG terkait potensi cuaca ekstrem hingga akhir tahun.
"Karenanya kami bersama Pak Kakorlantas (Korps Lalu Lintas) mengimbau, kalau mau liburan, yang orang Jakarta di Jakarta aja lah, yang di Semarang di Semarang aja lah, kecuali ada hal penting," kata Budi usai mendampingi Presiden meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai Tahap I, Senin (26/12/2022).
"Jadi perjalanan tetap kita kawal, tapi seyogianya masyarakat sedikit membatasi diri. Karena risiko yang terjadi di tahun 2020 itu ada," tambahnya.
Seperti diketahui, wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk Bekasi sempat mengalami kelumpuhan. Akibat hujan yang berlangsung terus menerus selama berjam-jam sejak malam pergantian tahun 2019 menuju tahun baru 2020.
Akibatnya, banjir di mana-mana, bahkan di wilayah Jakarta butuh waktu berhari-hari hingga air surut. Ribuan orang harus mengungsi, bahkan menelan korban jiwa.
"Saya berkoordinasi intens dengan kepala BMKG dan BNPB. Kita sama-sama effort, dengan rekayasa lalu lintas, contra flow, juga one way. Potensi banjir itu tetap ada, karena juga tidak semuanya prediksi yang dilakukan BMKG itu akurat 100%," kata Budi.
Selain lalu lintas darat, imbuh dia, juga dilakukan pengawasan di laut, sampai ke Ambon.
"Kami sudah memutuskan dengan Kakorlantas, dengan PU juga, kalau 3 hari kedepan ada potensi hujan yang besar maka dilakukan kegiatan hujan pembuangan," ujarnya.
Pembuangan dimaksud, jelas dia, dengan membuat hujan buatan diarahkan ke laut.
Sebelumnya, BMKG merilis prakiraan di seluruh wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat selama periode Natal dan Tahun Baru 2023.
Potensi hujan lebat hingga sangat lebat dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 25 Desember 2022 - 01 Januari 2023 perlu diwaspadai di beberapa wilayah sebagai berikut:
1) Banten
2) Jawa Barat
3) Jawa Tengah
4) Yogyakarta
5) Jawa Timur
6) Bali
7) NTB
8) NTT
9) Sulawesi Selatan
10) Sulawesi Tenggara
11) Maluku.
Kepala BMKG, Dwikorita mengatakan peningkatan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru 2023 diakibatkan sejumlah dinamika atmosfer.
Diantaranya, peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.
"Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan dalam menghadapi risiko terjadinya bencana hidrometeorologi. Dahan dan ranting pohon yang rapuh harus dipangkas serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (26/12/2022).
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG Catat Waspada Cuaca Ekstrem, Ini Daerah RI yang Siaga..