RI Kekeringan Dolar AS

Dolar Eksportir Bakal Balik ke RI di Awal 2023

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
Selasa, 27/12/2022 14:35 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Economist Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian optimistis eksportir akan membawa pulang dolar Amerika Serikat (AS) ke Indonesia awal tahun mendatang. Dolar eksportir yang akan berbondong masuk ke Indonesia ini sejalan dengan penerapan instrumen operasi moneter (OM) valas oleh Bank Indonesia (BI).

"Saya lihat pengaruhnya mungkin di tahun depan itu bakal ada, cuma kita nggak lihat itu jangka panjang. Itu mungkin akan menstabilkan rupiah di akhir kuartal I dan kuartal II tahun depan, jadinya uang-uang yang biasanya ditaruh di Singapura, dolarnya bisa didapatkan sebagai aset yang disimpan di dalam negeri," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Senin (26/12/2022).

Namun Fakhrul memprediksi, masuknya banyak dolar ke Indonesia tahun depan tidak lantas membuat rupiah mengalami penguatan. Ia menilai, kondisi itu hanya akan membantu nilai tukar rupiah menjadi lebih stabil terhadap dolar AS.

"Adapun untuk DHE, saya lihatnya lebih ke bagaimana membuat nilai tukar kita lebih smooth," tambahnya.


Sebelumnya, dalam Konferensi Pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (22/12/2022) Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan penerbitan instrumen OM valas, melalui instrumen ini bank dalam negeri dapat memberikan imbal hasil deposito valas yang kompetitif berdasarkan mekanisme pasar.

"Bank bisa pass-on simpanan DHE dari para eksportir. Jadi eksportir menyimpan dana ke perbankan, terus perbankan bisa pass-on ke BI dengan mekanisme pasar dan suku bunga atau imbal hasil yang menarik," tutur Perry dalam konferensi pers, dikutip Sabtu (24/12/2022).

Jika rata-rata bunga deposito valas negara lain ada di angka 3,70% maka BI akan menawarkan bunga kepada perbankan di kisaran 3,75-4,0% melalui lelang.

"Bank akan tetap mendapatkan spread. Tergantung kondisi akan bergerak dari waktu ke waktu karena mekanisme pasar sesuai perkembangan yang ada dengan suku bunga dan daya tarik eksportir untuk ini," tegas Perry.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mei 2025, Cadev RI Stabil di Level USD 152,5 Miliar