Dibujuk BI Pulangkan Dolar, Pengusaha Timbang-timbang Dulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) berupaya membujuk para eksportir untuk menempatkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) mereka di dalam negeri.
Upaya tersebut dilakukan BI dengan menerbitkan instrumen operasi moneter (OM) valas yang diharapkan mampu menggaet minat eksportir karena dapat memberikan imbal hasil deposito valas yang kompetitif berdasarkan mekanisme pasar yang transparan disertai dengan pemberian insentif kepada bank.
"Bank bisa pass-on simpanan DHE dari para eksportir. Jadi eksportir menyimpan dana ke perbankan, terus perbankan bisa pass-on ke BI dengan mekanisme pasar dan suku bunga atau imbal hasil yang menarik," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, dikutip, Selasa (27/12/2022).
Seperti diketahui, eksportir banyak menyimpan Dolar hasil ekspornya di Singapura, mengingat suku bunga simpanannya lebih tinggi dibandingkan di dalam negeri. Oleh karena itu, dengan bunga yang lebih kompetitif, Perry berharap instrumen ini mampu menarik minat eksportir untuk menaruh DHE mereka di dalam negeri, terutama eksportir di sektor Sumber Daya Alam (SDA). Terlebih, mereka banyak diuntungkan dari sumber daya Indonesia.
Merespon hal tersebut, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan bahwa imbal hasil bukan satu-satunya pertimbangan pengusaha untuk menempatkan DHE nya di dalam negeri.
"Itu nanti bisa kita pertimbangkan, mungkin dari sisi imbal hasilnya sudah lumayan tapi dari sisi lain pasti kita akan pertimbangkan kemudahan apa lagi yang bisa menyamakan kemudahan kalau ditaruh di luar," terangnya kepada CNBC Indonesia, Senin (26/12/2022).
Menurutnya, selain imbal hasil, eksportir juga mempertimbangkan kemudahan administrasi yang lebih menjanjikan di luar negeri. Oleh karena itu, selain instrumen moneter, jaminan kemudahan administrasi juga harus dilakukan guna menarik minat para pengusaha untuk memarkirkan DHE nya di dalam negeri.
"Kan tidak hanya sekedar imbal hasilnya, artinya ada beberapa administrasi yang mungkin kalau di sini lebih sulit, lebih baik (yang) lebih mudah di sana," ujarnya.
Bank Indonesia (BI) meluncurkan instrumen operasi moneter valuta asing (valas) baru dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan instrumen tersebut akan memberikan imbal hasil deposito valas yang kompetitif berdasarkan mekanisme pasar.
"Bank bisa pass-on simpanan DHE dari para eksportir. Jadi eksportir menyimpan dana ke perbankan, terus perbankan bisa pass-on ke BI dengan mekanisme pasar dan suku bunga atau imbal hasil yang menarik," kata Perry beberapa waktu lalu.
Perry pun membagikan perhitungannya, yakni jika rata-rata bunga deposit valas negara lain ada di angka 3,70% maka BI akan menawarkan bunga kepada perbankan di kisaran 3,75-4,0% melalui lelang.
"Bank akan tetap mendapatkan spread. Tergantung kondisi akan bergerak dari waktu ke waktu karena mekanisme pasar sesuai perkembangan yang ada dengan suku bunga dan daya tarik eksportir untuk ini," ujar Perry.
[Gambas:Video CNBC]
Eksportir Bawa Pulang Dolar, Siap-siap Diganjar Insentif !
(haa/haa)