Big Stories 2022

Tanpa Aba-Aba, RI Setop Ekspor Batu Bara di Awal Tahun

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
26 December 2022 13:00
Ilustrasi PLTU Batu bara
Foto: Ilustrasi (Photo by Pixabay from Pexels)

Kebijakan pelarangan ekspor batu bara nyatanya bukan hanya membuat pengusaha dalam negeri meradang, namun juga membuat sejumlah negara di dunia ikut ketar-ketir.

Presiden RI Joko Widodo mengaku telah ditelepon oleh 5 Presiden dan Perdana Menteri (PM) negara lain, di mana kelima pemimpin negara tersebut meminta agar keran ekspor batu bara Indonesia kembali dibuka.

Jika tidak dikirimi batu bara, maka listrik dan industri negara tersebut bakal padam.

"Ada lima Presiden dan Perdana Menteri yang telepon saya. Presiden Jokowi, mohon kita dikirim batu baranya segera dengan cepat. Kalau tidak, kita mati listrik, industri kita mati," terang Jokowi dalam acara Rakernas PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

Dari banyaknya permintaan ekspor batu bara, Jokowi menyadari bahwa Indonesia memiliki keuatan yang besar terhadap batu bara yang ada di dalam negeri. Tak hanya batu bara, Indonesia juga memiliki kekuatan yang besar dari produk Crude Palm Oil (CPO), yang mana ada beberapa negara juga yang meminta untuk RI mengekspor segera CPO-nya.

"Waktu minyak goreng kita setop ekspor untuk kebutuhan dalam negeri dan batu bara juga. Ada dua PM Presiden telepon saya. Pak kalau bapak tidak kirim ke kami akan terjadi gejolak sosial-politik di negara saya. Tolong bisa dikirimkan. saya cek, ada stok 3 juta ton kemudian permintaannya 200 ribu ton, 120 ribu ton tadi kita tau posisi kita ada di mana," tandas Jokowi.

Berdasarkan riset CNBC Indonesia, batu bara adalah andalan ekspor Indonesia yang dalam lima tahun terakhir berkontribusi 12 persen dari total ekspor non-migas. Selama lima tahun terakhir, rata-rata setiap bulan Indonesia mengekspor batu bara sebanyak 25-28 juta ton. Pada tahun 2019, ekspor batu bara bulanan Indonesia bahkan mencapai 31,2 juta ton.

Penjualan batu bara ke luar negeri tersebut rata-rata tiap bulan ditaksir bernilai US$ 1,4-1.7 miliar atau senilai Rp 20-24 triliun rupiah (kurs= Rp 14.306,5). India adalah negara dengan kontribusi penjualan ekspor batu bara terbesar Indonesia. Tiap bulan, batu bara yang dikirim ke negeri Bollywood tersebut mencapai 8-9 juta ton.

Selain itu, China, Jepang, dan Korea Selatan juga menjadi negara tujuan utama ekspor batu bara. Masing-masing sebesar 4,5 juta ton, 2,5 juta ton, 2,4 juta ton rata-rata tiap bulan. Ekspor ini masing-masing bernilai US$ 200 juta, US$ 150 juta, dan US$ 190 juta rata-rata tiap bulan.

Sedangkan di kawasan Asia Tenggara, Filipina dan Malaysia menjadi pembeli terbesar batu bara Indonesia. Rinciannya, rata-rata ekspor tiap bulan sebesar 1,9 dan 1,5 juta ton rata-rata setiap bulan dengan nilai US$ 2 miliar dan 1,4 miliar.

Pada tahun 2021, posisi India tergeser oleh China yang menjadi negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Ini karena China menghentikan pasokan batu bara asal Australia. Rata-rata ekspor bulanan China pun melonjak menjadi 9 juta ton dengan nilai US$ 154 miliar pada tahun 2021.

(wia)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular