Forum Transisi Energi

Tak Perlu 'Disuntik Mati', PLTU Batu Bara Bakal Mati Sendiri!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Kamis, 22/12/2022 17:50 WIB
Foto: Infografis/ Perjalanan PLN Pensiunkan PLTU Batu Bara/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia memiliki target untuk mencapai netral karbon atau Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Adapun salah satu upaya untuk mencapainya yaitu dengan menghentikan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan sebenarnya PLTU sudah memiliki umur operasi sepanjang 30 tahun.

Dengan begitu, kebijakan pensiun dini menurutnya bisa dihitung melalui masa operasi PLTU tersebut.


"Ini ada kebijakan untuk pensiun dini atau tidak, PLTU itu ada umurnya kontraknya sudah jelas tertulis 30 tahun, tinggal dihitung sekarang kapan dia tutupnya," ungkapnya dalam Forum Transisi Energi yang diselenggarakan SKK Migas bersama CNBC Indonesia, Kamis (22/12/2022).

Selain itu, dalam konteks percepatan energi bersih di Indonesia, Kementerian ESDM memiliki strategi dengan mengkombinasikan ketersediaan energi dengan menyediakan dari sumber energi yang bersih melalui energi baru terbarukan.

"Sekarang karena konteksnya adalah ingin melakukan percepatan, jadi kami kombinasikan pertama dari supply ini bicara roadmap, supply-nya bahasa pendek kita pastikan supply adalah sumber dari energi yang bersih bahasa umumnya dari energi baru terbarukan," tuturnya.

Untuk diketahui, pemerintah tengah memberikan perhatian penuh untuk terus mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan penerapan prinsip ekonomi hijau.

Di tambah lagi, Kebijakan dan Peraturan sudah dikeluarkan guna mengiringi transisi energi tersebut menjadi salah satu program utama yang diatur dalam Kebijakan Energi Nasional/KEN sesuai Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2014.

Keseriusan terus progresif sejak isu transisi energi masuk dalam salah satu topik Presiden G20 Indonesia tahun ini, sehingga energi baru terbarukan adalah sektor prioritas dalam pembangunan Indonesia di masa depan.

Dalam sebuah konferensi rangkaian Presidensi G20 Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pernah mengatakan bahwa pengembangan biodiesel yang merupakan salah satu sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT) memiliki peran strategis dalam berbagai aspek pembangunan. Salah satunya, berkontribusi dalam aksi perubahan iklim Tanah Air.

Industri batu bara sampai saat ini masih terus menjadi sorotan di berbagai negara. Di satu sisi, batu bara masih sangat dibutuhkan sebagai sumber energi yang murah dan potensial, di sisi lain batu bara juga mulai disingkirkan secara perlahan diganti dengan energi baru terbarukan (EBT), demi terciptanya dunia yang bersih.

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang komit untuk melakukan transisi energi dari energi fosil menjadi EBT. Namun sayangnya, usaha tersebut memang tidak mudah, terlebih batu bara menjadi sumber energi yang dibutuhkan seluruh dunia di tengah gejolak perang Rusia-Ukraina.

Seperti diketahui, batu bara dan komoditas lainnya, ikut mendorong neraca perdagangan Indonesia kembali membukukan surplus. Ini adalah rekor surplus terpanjang dalam sejarah, yakni ke-29 bulan secara beruntun, sejak Mei 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada September 2022, mengalami surplus US$ 4,99 miliar. BPS melihat beberapa ekspor komoditas unggulan yang masih tetap tinggi antara lain batu bara dan gas alam.

Pencapaian tersebut menegaskan bahwa batu bara merupakan salah satu sumber daya terpenting bagi Indonesia mengingat kontribusinya yang sangat besar bagi pendapatan negara setiap tahunnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PLTU Bertambah, Energi Terbarukan Tetap Jadi Prioritas