Internasional

Goks! 2 'Raksasa' Ekonomi ASEAN Bertemu: RI vs Vietnam

Tommy Patrio Sorongan & Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
22 December 2022 14:10
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc (kanan) menyapa Presiden Indonesia Joko Widodo saat tiba untuk sesi pembukaan World Economic Forum on ASEAN di National Convention Center di Hanoi pada 12 September 2018. (Dok. File - BULLIT MARQUEZ/AFP via Getty Images)
Foto: (Dok. File - Getty Images/BULLIT MARQUEZ)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Kamis (22/12/2022). Keduanya bertatap muka di Istana Bogor pagi tadi.

Sejumlah isu dibahas kedua raksasa ekonomi ASEAN saat ini tersebut. Merujuk data IMF diketahui RI merupakan negara dengan ranking ekonomi teratas Asia Tenggara US$ 4,023 miliar sementara Vietnam berada di posisi ketiga dengan US$ 1,300 miliar.

"Vietnam merupakan mitra strategis Indonesia sejak tahun 2013 dan pada pertemuan tadi kita telah membahas berbagai peningkatan kemitraan strategis baik secara bilateral maupun kawasan," kata Jokowi dalam konferensi pers setelahnya.

Jokowi mengabarkan setidaknya ada lima hal yang dibahas. Pertama soal peningkatan perdagangan kedua negara.

"Target perdagangan US$ 10 milliar pada tahun 2023 telah tercapai di tahun 2021 dengan angka US$ 11,06 miliar dan dalam 5 tahun terakhir terdapat peningkatan perdagangan sebesar 9,77%," katanya.

"Untuk itu kita sepakat menetapkan target baru perdagangan bilateral sebesar US$ 15 miliar pada tahun 2028. Indonesia meminta perhatian terhadap masih terhambatnya produk pertanian dan buah-buahan Indonesia untuk masuk ke pasar Vietnam," tambahnya.

Kedua, RI juga meminta perlunya perlindungan investasi Indonesia di Vietnam. Lalu, penguatan kerja sama di bidang energi bersih dan energi baru terbarukan.

"Saya menyambut baik penandatanganan MOU kerja sama energi dan sumber daya mineral. Hal ini dapat mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga matahari, tenaga hidrogen dan smart grid," jelas Jokowi.

"Saya juga menyambut baik rencana kolaborasi Vietnam dengan perusahaan BUMN dan perusahaan-perusahaan di Indonesia seperti PT BTM dan PT Wima untuk pemasaran motor listrik gesit di Vietnam. Indonesia batery corporation (IBC) untuk investasi pada pembuatan baterai IV dan PT Inka untuk pembelian komponen bus listrik," katanya.

Keempat, Jokowi juga meminta peningkatan konektivitas kedua negara. Lalu perundingan zona ekonomi ekslusif (ZEE) Indonesia dan Vietnam. setelah melakukan perundingan intensif selama 12 tahun.

"Hari ini kita berhasil menyepakati tiga MOU, yaitu mengenai kerja sama energi dan sumber daya mineral, kerja sama penanggulangan terorisme, kerja sama pemberantasan perdagangan ilegal narkotika," katanya lagi.

"Saya berharap kerja sama perikanan dan pemberantasan ilegal fishing dapat diperkuat melalui percepatan finalisasi MOU kerja sama kelautan dan perikanan," jelasnya.

Sementara itu, Presiden Phuc mengatakan kedua negara harus meningkatkan kepercayaan politik dan kerja sama ekonomi. Indonesia saat ini merupakan mitra dagang terbesar ketiga Vietnam di ASEAN, dengan nilai US$ 13 miliar di 11 bulan pertama 2022, lebih tinggi dari pada 2021.

"Kerja sama ini juga penting untuk meningkatkan pertahanan, keamanan, maritim dan juga memiliki pendalaman kerja sama di bidang energi, pariwisata, pendidikan dan hubungan antarmasyarakat," katanya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-Gara Ini Ekspor Sepatu RI Kalah Terus dengan Vietnam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular