'Harta Karun' di Lapindo Ini Dijamin Bikin Jokowi Happy

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam perhelatan KTT G20 di Bali, November lalu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) merayu Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese untuk bekerja sama memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia. Jokowi meminta Albanese untuk langsung membawa lithium ke Indonesia.
Jokowi bersikeras untuk bisa mendapatkan kerja sama tersebut. Pasalnya, pasokan lithium dari Australia akan mendapatkan keuntungan besar bagi Indonesia, yang tengah mengejar ambisi menjadi hub produksi baterai dan kendaraan listrik.
"Sudah kita mulai dengan nikel dalam rangka membangun sebuah ekosistem besar baterai electronic vehicle (EV) atau baterai listrik untuk mobil listrik," jelas Jokowi.
Namun, Australia belum memberikan kepastian tegas. Sementara itu, ada kabar baik yang dijamin membuat Presiden Jokowi tak perlu bersusah-susah melobi Australia.
Hal ini adalah temuan 'harta karun super langka' di Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Harta karun super langka yang dimaksud adalah terdapatnya kandungan mineral logam kritis yakni lithium dan stronsium di Lumpur Lapindo.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan hal ini. Seperti diketahui, Lithium merupakan bahan baku utama untuk membuat baterai kendaraan listrik. Sementara Stronsium merupakan bahan baku industri elektronik.
Kepala Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian ESDM, Hariyanto menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan pendahuluan pada 2020 di daerah bagian selatan Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Di tahun 2022 ini kita tidak lanjuti dengan melakukan penyelidikan pendahuluan di daerah sisi utara Lumpur Lapindo, Sidoarjo," ungkap Heriyanto, kepada CNBC Indonesia dalam Closing Bell, dikutip Rabu (18/12/2022).
Hariyanto menegaskan bahwa saat itu temuan lithium dan stronsium yang ada di Lumpur Lapindo tengah dilakukan pengujian ekstraksi oleh mitra di Kementerian ESDM. Mereka yang menguji yakni balai besar pengujian mineral dan batubara atau TEKMIRA.
Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat, kandungan lithium di Lumpur Lapindo, Sidoarjo memiliki kadar mencapai 99 - 280 PPM, sementara untuk stronsium kadarnya mencapai 225 - 650 PPM.
"Ini terus kami update datanya, karena untuk tahun 2022 masih dalam analisis di laboratorium kami," tegas Hariyanto.
Namun, dia menuturkan dalam memproses lithium dan stronsium di dalam negeri masih terdapat berbagai macam tantangannya.
Pertama, terkait dengan infrastruktur industri berbasis baterai yang belum membutuhkan lithium untuk saat ini. Kedua, belum ada aturan mengenai tata kelola lithium dan stronsium di dalam negeri.
"Yang ketiga adalah permasalahan mendasar sebagaimana industri pengolahan umumnya belum diketahui secara pasti berapa jumlah potensi lithium tersebut," ujarnya.
Sebab, kata Heriyanto, yang dia sampaikan atas penemuan potensi litium dan stronsium masih sebatas kandungan yang sedang dianalisis.
"Sehingga ini sulit untuk menarik investor untuk membangun industrinya," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
Harta Karun Langka Lapindo Disebut Emas Putih, Punya Bakrie?
(haa/haa)