Ada Korban Tewas, Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Molor Lagi?
Foto: PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menegaskan insiden kereta anjlok di Bandung tidak terjadi pada rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kereta yang anjlok adalah kereta kerja pemasang rel. (Tangkapan Layar 20Detik)
Jakarta, CNBC Indonesia - Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dihentikan sementara untuk investigasi lanjut menyusul kecelakaan kereta teknis di Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (18/12/2022).
Di sisi lain, proyek ini sendiri memang tengah menanti nasib kepastian pendanaan. Di mana, pemerintah menargetkan proyek ini harus rampung di pertengahan tahun 2023 nanti.
Pembangunan proyek Indonesia-China ini sempat beberapa kali mundur dari target. Sebelumnya proyek yang dibangun sejak 2016 silam ini, ditargetkan rampung pada 2019, lalu mundur, hingga target saat ini adalah beres di bulan Juni 2023. Penyebabnya, berbagai masalah baik finansial maupun konstruksi.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menjelaskan, proyek pembangunan KCJB masih terus berlanjut. Proses kegiatan yang dihentikan sementara hanya pada ruas yang jalur yang terdampak kecelakaan.
"Kegiatan yang diberhentikan sementara merupakan kegiatan yang berlangsung pada ruas jalur terdampak, sementara kegiatan pembangunan di lokasi lain akan tetap dilanjutkan sesuai dengan rencana," kata Adita kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/12/2022).
Seperti diketahui, proyek ini mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) dan baik Indonesia maupun China belum sepakat soal besaran pembengkakan yang terjadi.
Berdasarkan perhitungan Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) yang menghitung hasil asersi 1 dan 2, cost overrun ditaksir mencapai US$ 1,44 miliar setara Rp 21,74 triliun. Sedangkan, cost overrun perhitungan China adalah US$ 980 juta.
PT KAI (Persero) tengah menanti cairnya PMN yang rencananya akan digunakan untuk membiayai pembengkakan biaya tersebut.
Sementara itu, Adita menjelaskan pembangunan KCJB dihentikan sementara untuk keperluan evakuasi dan evakuasi. Nantinya setelah proses evakuasi selesai proyek pembangunan akan kembali dilanjutkan. Untuk memastikan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana yakni rampung di Juni 2023 mendatang.
"Akan dilakukan secepatnya," saat ditanya berapa lama proses investigasi yang dilakukan.
Hal ini juga dibenarkan oleh Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi. Dia menjelaskan untuk pada bagian lainnya proses konstruksi masih berlanjut.
"Betul," katanya kepada CNBC Indonesia.
Namun dia masih belum berani menyimpulkan kalau pengerjaan proyek ini akan kembali mundur dari target. Melihat adanya proses penghentian sementara karena kecelakaan kereta lokomotif dan mesin pemasangan rel yang merenggut dua nyawa pekerjanya.
"Investigasi kita serahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang, dalam hal ini Kepolisian dan Kemenhub. Kami fokus dulu di penyelesaian evakuasi rangkaian kereta kerja yang anjlok," kata Dwiyana.
Seperti yang diketahui, kecelakaan kereta lokomotif disel dan peralatan pemasangan rel itu terjadi pada Minggu (18/12/2022) di daerah Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Dari insiden itu, menimbulkan korban sebanyak enam orang. Dua di antaranya meninggal dunia, dua luka sedang/berat dan dua luka ringan. Korban merupakan teknisi dari kontraktor Sinohydro dan berwarga negara Tiongkok.
Sampai saat ini KCIC masih terus melakukan proses evakuasi, dengan progres mencapai 40%. Proses evakuasi dilakukan dengan menurunkan beberapa unit mobil crane dan alat berat lainnya.
[Gambas:Video CNBC]
Ramai Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak, Berapa?
(dce)
