
Tanda Apa Ini? Rusia Terbangkan Bomber Supersonik Bawa Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat bomber strategis Tupolev Tu-160M kembali mengudara pada Senin (19/12/2022). Hal ini dilakukan setelah ada pengembangan yang dilakukan pabrikan dirgantara Rusia, United Aircraft Corporation (UAC).
Selama penerbangan, pilot bomber itu melakukan manuver untuk memeriksa stabilitas dan kontrol pesawat di udara, kapasitas pengoperasian sistem dan mesinnya, serta peralatan radio-elektronik di dalamnya.
"Pengebom pembawa rudal strategis Tu-160M yang ditingkatkan lainnya dikembangkan oleh Perusahaan Tupolev [bagian dari UAC dalam perusahaan teknologi negara Rostec] melakukan penerbangan debutnya," kata kantor pers UAC dalam sebuah pernyataan yang dikutip TASS.
Tu-160M (nama pelaporan NATO: Blackjack) adalah versi upgrade dari pengebom Tu-160 yang dikembangkan di era Soviet dan dijuluki 'Angsa Putih' di kalangan pilot. Bersama dengan pembom Tu-95MS, pesawat-pesawat ini menjadi andalan penerbangan jarak jauh Angkatan Udara Rusia.
Tu-160M adalah pesawat supersonik terbesar dalam sejarah penerbangan militer dan pesawat perang terberat di dunia yang mampu membawa rudal jelajah berujung nuklir. Tu-160 direkayasa sebagai tanggapan terhadap pembom Rockwell B-1 Lancer yang dikembangkan di Amerika Serikat.
Sementara itu, penerbangan pesawat ini terjadi setelah Rusia mengembangkan aktivitas militernya di Kutub Utara. Hal ini terjadi setelah aliansi militer rival Moskow, NATO, melakukan pelatihan di wilayah itu.
Hubungan NATO dan Rusia sendiri juga sedang dalam eskalasi yang tinggi. Ini diakibatkan bantuan persenjataan aliansi militer Barat itu kepada Ukraina yang sedang berperang dengan Moskow.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia "Out" dari "New Start", Putin Siap Perang Nuklir