MARKET DATA
Internasional

PD3 Makin Dekat di Dunia, Rusia Beri Sinyal Baru ke NATO-Sebut Nuklir

Tommy Patrio Sorongan,  CNBC Indonesia
18 December 2025 22:00
Roket Atlas V dari United Launch Alliance (ULA) lepas landas dari Space Launch Complex 41 di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, Senin (28/4) waktu setempat. (REUTERS/Steve Nesius)
Foto: Ilustrasi (REUTERS/Steve Nesius)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Belousov, menyatakan bahwa militer Rusia saat ini tengah melakukan persiapan serius untuk menghadapi kemungkinan serangan dari negara-negara anggota NATO. Hal tersebut disampaikan Belousov dalam pertemuan pemerintah pada Rabu waktu setempat.

Belousov menegaskan bahwa berbagai tindakan yang diambil oleh negara-negara NATO merupakan bukti nyata bahwa blok pertahanan tersebut sedang mempersiapkan konfrontasi dengan Rusia. Indikasi ini terlihat dari peningkatan belanja militer, penguatan jumlah personel tentara, hingga pengerahan sistem rudal jarak menengah dan penyederhanaan logistik untuk pergerakan cepat pasukan ke Eropa Timur.

"Rencana aliansi menetapkan awal tahun 2030-an sebagai tenggat waktu kesiapan mereka untuk tindakan tersebut. Pejabat NATO telah berulang kali melontarkan pernyataan terkait hal itu. Kami tidak mengancam, tetapi kami sedang diancam," tegas Belousov dikutip Russia Today (RT), Kamis (18/12/2025).


Sebagai bentuk respons, Belousov menambahkan bahwa pengembangan kekuatan nuklir Rusia menjadi prioritas utama guna memastikan pencegahan (deterrence) yang kredibel terhadap kemungkinan agresi. Tahun ini, Angkatan Laut Rusia telah meresmikan kapal selam nuklir strategis kelas Borey-A baru, dengan dua kapal tambahan tipe serupa yang sedang dalam proses pengerjaan.

Selain itu, Angkatan Udara Rusia telah mengerahkan dua pengebom strategis Tu-160M tambahan, sementara Pasukan Rudal Strategis sedang mempersenjatai kembali unit-unit mereka dengan sistem Yars. Belousov juga mengonfirmasi bahwa sistem rudal jarak menengah baru, Oreshnik, yang bersifat road-mobile (dapat dipindah-pindahkan melalui jalur darat), dijadwalkan mulai beroperasi tahun ini. Pengumuman ini mempertegas pernyataan yang sebelumnya disampaikan oleh Presiden Vladimir Putin.

Di luar kekuatan nuklir, Rusia juga mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan tempur pasukan konvensional. Pemerintah Rusia berupaya meningkatkan prestise layanan militer melalui perbaikan peluang pendidikan, layanan kesehatan, serta tunjangan sosial bagi para personel militer.

Di sisi lain, pejabat negara-negara Barat mengklaim bahwa pembangunan kekuatan militer mereka merupakan respons terhadap sikap Rusia yang dianggap semakin asertif pasca-eskalasi konflik Ukraina pada 2022. Namun, Moskow bersikeras bahwa mereka tidak menimbulkan ancaman bagi blok tersebut. Rusia menuding tuduhan Barat sebagai taktik menakut-nakuti yang bertujuan untuk menekan populasi domestik agar patuh terhadap agenda militerisasi.

(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara NATO Siap Perang, Mulai Bangun Gerbang Perbatasan-Bunker Beton


Most Popular
Features