Wuih! Begini Ramalan Sandiaga soal Pariwisata RI

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
19 December 2022 19:47
Instagram @sandiuno Foto: Instagram @sandiuno

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno memproyeksikan, pendapatan dari sektor pariwisata bisa mencapai Rp100 triliun hingga akhir tahun 2022. Di sisi lain, dia menambahkan, akan ada tren kenaikan pendapatan pariwisata jelang musim libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

"Ada peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman), melebihi target 3,6 juta. 5,2 - 5,4 juta nanti sampai tutup tahun," kata Sandiaga saat ditemui di Istana Presiden, Senin (19/12/2022).

"Jumlah pendapatan pariwisata sekarang sudah bisa mencapai jauh di atas target US$ 1,7 miliar. Mendekati US$ 6 miliar atau total Rp 100 triliun lebih," tambahnya.

Sementara itu, ujar dia, ada tren peningkatan lama tinggal wisman di Indonesia. Bahkan, melampaui level sebelum pandemi Covid-19 yang hanya 3 hari.

"Saat ini sudah di atas 10 hari. Dan, ini dampaknya ke ekonomi lokal," katanya.

Terkait travel warning oleh Australia, Sandiaga mengatakan, belum mempengaruhi pendapatan pariwisata. Dia menegaskan belum ada pembatalan dari wisman yang mau datang ke Indonesia.

"Berita yang beredar ada pembatalan itu sampai hari ini nggak akurat, belum ada pembatalan kunjungan wisatawan. Wisatawan nusantara juga terus meningkat dan ini terus kita sosialisasikan," kata Sandiaga.

Pemerintah juga menjamin akan terus melindungi ranah privat wisatawan, terkait dengan adanya travel warning yang di keluarkan oleh negara seperti Australia terkait pengesahan KUHP.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Ibu Duta Besar dan diklarifikasi oleh ibu Menteri Luar Negeri, yang mereka sampaikan bukan travel warning tapi penyampaian perkembangan UU KUHP, dan sudah diklarifikasi dan kita terus men-engage dan mensosialisasikan. Kekhawatiran itu tidak perlu karena kita pastikan kegiatan wisatawan Australia kita lindungi. Ranah privat mereka dan kegiatan pariwisata mereka akan kita pastikan berlangsung nyaman," katanya.

Adapun jelang Nataru, beberapa persiapan yang sudah disiapkan untuk sektor pariwisata mulai dari penerapan konsep Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE), hingga memperbolehkan penyelenggaraan acara seperti konser musik.

"Konser musik untuk menggerakkan ekonomi dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja di sesi Nataru dan dipastikan pengendalian crowd early warning system atau jalur evakuasi disosialisasikan dan di mantapkan prosedurnya," kata Sandi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kunjungan Turis Asing ke RI Lampaui Target Selama Pandemi


(dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading