Penerapan Digital Program JKN Diakui Hingga Level Bintang 5

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
16 December 2022 09:50
BPJS Kesehatan
Foto: Dok BPJS Kesehatan

Jakarta, CNBC Indonesia - BPJS Kesehatan konsisten mengembangkan ekosistem digital layanan kesehatan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan memperoleh penghargaan dari TOP Digital Award.

BPJS Kesehatan meraih tiga kategori penghargaan, yakni TOP DIGITAL Implementation 2022 #Stars 5, TOP Leader on Digital Implementation 2022 untuk Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. Kemudian TOP CIO on Digital Implementation 2022 untuk Edwin Aristiawan sebagai Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan revolusi industri 4.0 terus bergerak maju di Indonesia, termasuk dalam mendukung aspek layanan kesehatan.

"Selain terus melakukan pengembangan ekosistem digital, BPJS Kesehatan juga harus senantiasa merawat agar implementasi layanan kesehatan berbasis teknologi informasi ini dapat memberikan kemudahan serta tetap berjalan sesuai dengan prinsip Good Governance. Kami ucapkan terima kasih karena langkah kami untuk terus menjaga ekosistem digital dalam JKN ini dianggap sebuah kinerja positif dari yang telah kami lakukan," ujar Ghufron dalam keterangan pers, Jumat (16/12/2022).

Dia menambahkan penerapan digitalisasi layanan kesehatan diharapkan memberikan kemudahan layanan yang dirasakan peserta dan stakeholder yang berada dalam ekosistem digital JKN. Selain itu, digitalisasi juga akan berdampak pada keberlangsungan BPJS Kesehatan dan Program JKN baik saat ini maupun di masa mendatang.

"Digitalisasi merupakan investasi yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan akibat perubahan zaman," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Teknologi Informasi Nasional, Ing. Ilham Akbar Habibie pun mengungkapkan pentingnya penerapan TI karena saat ini seluruh lini bisnis dan pemerintahan semakin terdampak keberadaan digitalisasi. Ilham juga menyorot di masa depan, kolaborasi antar institusi baik pemerintahan maupun perusahaan akan banyak dilakukan, khususnya dalam hal pertukaran data.

"Untuk itu, diperlukan pengolahan data yang baik, salah satunya dengan pembentukan big data berbasis artificial intelligence. Bisa dengan machine learning atau yang lain, dan ini harus terus dikembangkan," kata Ilham.

Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan mengungkapkan tantangan BPJS Kesehatan dalam mengelola Program JKN akan semakin besar. Terutama program ini tengah dalam perjalanan menuju Universal Health Coverage (UHC) atau tercakupnya seluruh penduduk dalam skema jaminan kesehatan nasional.

Menurut dia, jumlah kepesertaan yang besar berimbas pada ekosistem JKN yang semakin besar, termasuk dalam penerapan digitalisasi dan TI.

"Dengan jumlah pegawai yang relatif tidak terlalu besar, sekitar 9.000-an pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia, dalam waktu dekat BPJS Kesehatan harus melayani 270 juta penduduk Indonesia. Untuk itu, diperlukan sistem teknologi informasi yang kuat dan memadai," kata Edwin.

Edwin menjelaskan saat ini TI BPJS Kesehatan adalah akselerator layanan digital Program JKN, yakni TI menjadi inti dari proses bisnis di BPJS Kesehatan. TI di BPJS Kesehatan ditingkatkan posisinya yang semula hanya berfungsi sebagai pendukung layanan-layanan digital, kini mendukung kinerja finansial dan keberlangsungan BPJS Kesehatan dan Program JKN.

"Apalagi di tahun depan, rencana strategis BPJS Kesehatan adalah peningkatan kepatuhan dalam program JKN. Peran TI sangat penting bagaimana mengakselerasi kebijakan terkait kepatuhan peserta dengan pemangku kepentingan lain. Dalam penegakan kepatuhan JKN, kita akan lebih banyak berkolaborasi dengan stakeholder terkait, akan lebih sering melakukan pertukaran data, sehingga diperlukan tata kelola yang mumpuni dalam digitalisasi layanan," jelas Edwin.

Sebagai informasi, saat ini BPJS Kesehatan sudah memanfaatkan teknologi seperti artificial intelligence serta mulai memasukkan unsur future of connectivity termasuk di dalamnya teknologi 5G untuk mendukung tujuan organisasi ke depan.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! 95% Warga Papua Sudah Terlindungi Jaminan Kesehatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular