CNBC Indonesia Research

Ironi RI Negara Agraris: Kekurangan Stok Hingga Impor Beras!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Jumat, 16/12/2022 10:05 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beras merupakan komoditas strategis yang memiliki peranan penting dalam perekonomian serta ketahanan pangan nasional. Komoditas ini juga menjadi basis utama dalam rivitalisasi pertanian ke depan.

Maka, tentu saja yang menjadi sorotan dari komoditas ini adalah produksi dan konsumsi karena tentu menyangkut kesediaan pangan di Tanah Air. Sejalan dengan pertambahan penduduk, kebutuhan besar di proyeksi akan terus mengalami peningkatan.

Bukan tanpa alasan, Tim Riset CNBC Indonesia juga pernah melakukan survei yang menyatakan bahwa meskipun preferensi pangan pokok di Indonesia saat ini cukup beragam, namun ketergantungan akan beras masih tinggi.


Berbicara konsumsi Indonesia sudah pasti juara. Lalu bagaimana dengan produksi? Kita coba berbicara dari sisi yang paling besar. Secara global, Indonesia masuk jajaran nomor 3 dengan produksi beras terbesar di dunia.

Dilansir dari World-Grain, menurut laporan Perkiraan Pasokan dan Permintaan Pertanian Dunia (World Agricultural Supply and Demand Estimates/WASDE) Departemen Pertanian Amerika Serikat pada bulan November 2022, produksi beras global diproyeksikan mencapai 503,69 juta ton pada tahun 2022-2023. Dari jumlah itu, USDA memperkirakan 52,83 juta ton diekspor ke pasar dunia.

China merupakan produsen dan importir beras terbesar untuk memenuhi proyeksi konsumsi domestik 2022-2023 sebesar 155 juta ton.

Sementara Indonesia, Indonesia adalah produsen beras terbesar ketiga di dunia, tetapi turun drastis menjadi 34,6 juta ton.

Dengan 276,4 juta orang dan penggunaan beras dalam negeri mencapai 35,5 juta ton, negara Asia Tenggara yang mengangkangi Samudera Hindia dan Pasifik ini ternyata masih diperkirakan akan mengimpor 550.000 ton.

Baca Halaman Selanjutnya >>> Menilik Stok Cadangan Beras Dari Masa ke Masa


(aum/aum)
Pages