Ekonomi China Rontok, Bank Dunia Bicara Efeknya ke RI

News - Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
15 December 2022 18:25
Orang-orang melewati bendera nasional China di sepanjang gang menjelang Kongres Partai Komunis ke-20, di Beijing, China, Selasa (11/10/2022). Partai Komunis China (PKC) bakal menyelenggarakan kongres lima tahunan mereka yang ke-20 pada 16 Oktober mendatang. (Photo by JADE GAO/AFP via Getty Images) Foto: Orang-orang melewati bendera nasional China di sepanjang gang menjelang Kongres Partai Komunis ke-20, di Beijing, China, Selasa (11/10/2022). Partai Komunis China (PKC) bakal menyelenggarakan kongres lima tahunan mereka yang ke-20 pada 16 Oktober mendatang. (Photo by JADE GAO/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan pertumbuhan ekonomi China akhir-akhir ini tidak berdampak signifikan pada perekonomian kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Bank Dunia dalam Media Briefing Indonesia Economic Prospects - December 2022, Kamis (15/12/2022).

Indonesia dan banyak negara di kawasan telah melonggarkan aturan pembatasan (lockdown) sehingga permintaan dalam negeri kembali meningkat. Menurut Bank Dunia, permintaan dalam negeri ini menjadi pendorong proses pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi.

"Tahun ini memang China melambat cukup signifikan, dampaknya untuk kawasan ini ternyata tidak terlihat signifikan. Alasannya karena banyak negara di Asia Tenggara tahun ini mau membuka diri dari lockdown. Pemulihan di Indonesia, Vietnam dan Filipina didorong oleh permintaan domestik dalam negeri, konsumsi domestik, sehingga permintaannya meningkat," ujar Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Habib Rab, Kamis (15/12/2022).

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu China mengumumkan pelonggaran pembatasan Covid secara nasional pada Rabu (7/12/2022). Sebelumnya, otoritas telah mengeluarkan serangkaian langkah pelonggaran lain. Di bawah pedoman baru yang diumumkan oleh Komisi Kesehatan Nasional (NHC), frekuensi dan ruang lingkup pengujian PCR akan dikurangi.

Oleh karena itu, Bank Dunia optimis China mengalami pemulihan tahun depan. Pemulihan ini diharapkan mampu memberikan dampak baik bagi perdagangan Indonesia ke China.

"China di masa depan mungkin pulih tahun depan, jadi permintaan sumber daya alam yang terkontraksi tahun ini karena kebijakan zero covid mereka kami berharap akan mulai peningkatan kembali dan bisa mendatangkan dampak positif bagi Indonesia," kata Rab.

Sebelumnya, Asian Development Bank (ADB) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk kawasan Asia dan Pasifik, menyusul perkembangan ekonomi China.

Dalam laporannya, ADB mengungkapkan pengetatan kebijakan moneter oleh banyak bank sentral di seluruh dunia dan di kawasan ini, invasi Rusia ke Ukraina yang berkepanjangan, serta lockdown yang terus menerus dilakukan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China, telah memperlambat pemulihan kawasan Asia yang sedang berkembang, dari pandemi Covid-19.

"Pembatasan Covid-19 di bawah kebijakan "zero-Covid", bersamaan dengan pasar properti yang sedang dalam kesulitan, telah menyebabkan proyeksi pertumbuhan RRT diturunkan lagi," tulis ADO.

Perekonomian China diperkirakan akan tumbuh 3,0% tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sebesar 3,3%. Proyeksi untuk tahun depan diturunkan menjadi 4,3% dari sebelumnya 4,5% akibat perlambatan global. Sementara itu, proyeksi pertumbuhan PDB India dipertahankan pada 7,0% untuk tahun fiskal ini dan 7,2% untuk tahun fiskal mendatang.

Bahkan dengan proyeksi yang diturunkan, kawasan Asia yang sedang berkembang masih tetap lebih baik keadaannya daripada belahan dunia yang lain, baik dari segi pertumbuhan maupun inflasi.

Proyeksi ADB untuk pertumbuhan Asia Tenggara tahun ini dinaikkan menjadi 5,5% dari sebelumnya 5,1% di tengah kuatnya pemulihan konsumsi dan pariwisata di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Akan tetapi, proyeksi Asia Tenggara untuk tahun depan diturunkan menjadi 4,7% dari sebelumnya 5,0% akibat melemahnya permintaan global.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Cek Daftar Negara yang Akan Ketiban Resesi di 2023, Ada RI?


(haa/haa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading