Ramalan Terbaru Ekonomi RI dari Bank Dunia, Awas Kaget!

News - Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
15 December 2022 14:03
Bank Dunia Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - World Bank atau Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 mencapai 5,2% (year on year/yoy), namun akan melambat hingga 2024 masing-masing 4,8% (yoy) pada 2023 dan 4,9% (yoy) pada 2024.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Habib Rab menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,2% (yoy) pada tahun ini, berkat dibukanya kembali perekonomian pasca pandemi Covid-19 dan naiknya harga-harga komoditas.

"Dengan pertumbuhan diharapkan terjaga di angka rata-rata 4,9% selama jangka menengah 2023 hingga 2025," jelas Habib Rab dalam menyampaikan edisi terbaru Indonesia Economic Prospects (IEP) edisi Desember 2022, Kamis (15/12/2022).

Rab menyebut bahwa prospek pertumbuhan masih menghadapi risiko penurunan yang signifikan. Permintaan global yang melemah, kondisi pembiayaan global yang lebih ketat, arus modal keluar, dan tekanan mata uang dapat memicu pengetatan kebijakan moneter lebih cepat dari yang diharapkan.

Kendati demikian, Bank Dunia memandang Indonesia dapat menjaga pertumbuhan yang kuat dan mengatasi potensi tantangan ke depan, melalui beberapa inisiatif, salah satunya lewat jalur perdagangan.

Ekspansi perdagangan global, Indonesia dapat sepenuhnya mewujudkan potensi perdagangan untuk pembangunan ekonomi nasional ke depan.

Indonesia memiliki ruang yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekspor, yang terkonsentrasi pada industri padat sumber daya, dengan cara mendiversifikasi ekonominya. Potensi di sektor jasa sebagian besar juga masih belum dimanfaatkan.

"Sejarah, lokasi, demografi, dan kekayaan sumber daya Indonesia mempersiapkannya untuk mencapai potensi perdagangan internasional yang unggul," jelas Rab.

Kerangka kebijakan perdagangan yang mendukung, lanjut dia dapat memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang dan ekonomi Indonesia.

"Reformasi yang ditargetkan untuk mengurangi hambatan terkait perdagangan, meningkatkan akses pasar, serta mengatasi hambatan domestik akan menjadi kunci untuk mewujudkan potensi ini," kata Rab lagi.

Dari laporan IEP bertajuk 'Trade for Growth and Economic Transformation' yang dirilis hari ini, juga menyebutkan, cara yang bisa ditempuh pemerintah dan otoritas terkait untuk penguatan ekonomi, yakni diantaranya melanjutkan penerapan reformasi pajak.

"Ini akan membantu menciptakan ruang bagi investasi, serta membangun ketahanan terhadap guncangan," tulis laporan IEP bertajuk 'Trade for Growth and Economic Transformation', dikutip Kamis (15/12/2022).

Selain itu, Indonesia juga bisa melakukan peralihan kepada model penetapan harga berbasis peraturan bagi energi, yang dapat menahan tekanan subsidi.

Berbagai program jaring pengaman sosial dapat ditargetkan secara lebih efektif dan diperluas untuk memberikan jaminan perlindungan minimum di seluruh siklus kehidupan.

Sistem perlindungan sosial Indonesia dapat membantu rumah tangga mengelola risiko dan volatilitas yang meningkat akibat kondisi eksternal, namun perlu diperkuat untuk mengisi celah-celah cakupan dan inklusi yang masih ada.

Beruntung, Indonesia telah melakukan berbagai program perlindungan sosial (perlinsos) untuk masyarakat, sejak adanya pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Lewati Badai Besar 2023, Bank Dunia Sarankan RI Lakukan Ini


(cap/cap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading