
Lapangan Minyak RI Banyak yang Uzur, Bisa Dibikin Muda Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tak menampik bahwa lapangan minyak bumi di Indonesia tercatat sudah 'uzur' atau tua. Hal itu tentunya mempengaruhi produksi minyak di dalam negeri.
Oleh karena lapangan minyak RI banyak yang uzur, pemerintah tak tinggal diam. Saat ini Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) sedang mengupayakan agar lapangan-lapangan tua itu terus bisa dimanfaatkan dan laju penurunan alam (decline) nya bis ditekan.
Makanya, Dirjen Migas, Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pihaknya akan menggencarkan penggunaan Enhance Oil Recovery EOR di lapangan-lapangan tua tersebut. "Lapangan kita secara nasional sudah uzur, sudah sangat tua, mature. Jadi EOR adalah masanya, yang harus dilakukan kita akan optimasi produksi hanya akan menahan decline produksi," ujarnya.
Tak hanya menahan laju decline lapangan migas tua, EOR juga akan menjadi andalan pemerintah untuk menggenjot produksi minyak di dalam negeri, karena sepeti yang diketahui produksi minyak di Indonesia kian mengalami penyusutan.
Padahal, sampai tahun 2030 pemerintah menargetkan bisa mencapai produksi mencapai 1 juta barel minyak per hari (bph). "Ada dua hal agar produksi nasional bisa naik lagi adalah enhance oil recovery dan eksplorasi penemuan baru sehingga penemuan bisa naik," ungkapnya pada acara Festival EOR di Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas, Kamis (15/12/2022).
Asak tahu saja, proses EOR diterapkan pada tahap awal huff and puff . Dalam proses ini, EOR bisa meningkatkan perolehan minyak dengan cara menginjeksikan sejumlah panas ke reservoir.
Tutuka menyebutkan, proses itu menjadi acuan untuk terus bisa melanjutkan pada tahap enhance recovery. "Mulainya dari huff and puff setelah merasa confident di beberapa tempat sekaligus mengencerkan oil yang di lapangan baru dilakukan enhance recovery," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pernah mengungkapkan bahwa terdapat cadangan gas terbesar di dunia di wilayah kerja migas yang berada di Aceh yakni Andaman I, Andaman II dan Andaman III.
Temuan cadangan itu bisa menjadi yang terbesar apabila ketiga wilayah kerja tersebut memiliki cadangan yang serupa. Namun, memang Kementerian ESDM mencatat untuk area Andaman ini cadangan terakumulasinya menembus 4,86 miliar barel oil equivalent (BOE).
Untuk rincian penemuannya sebanyak 260 juta BOE dengan prospek 1,97 miliar (BOE) kemudian lead sebanyak 2,63 miliar (BOE).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Cadangan Minyak RI Cuma Tinggal 9 Tahun Lagi
