CNBC Indonesia Research

Menguak Cerita 'Sang Kereta Cepat' yang Bebannya Begitu Berat

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 14/12/2022 11:00 WIB
Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2023. Tinggal menghitung minggu saja, 2022 akan berakhir. Artinya, semakin dekat waktu target beroperasi kereta cepat ini.

Ini tentunya terus menjadi sorotan lantaran berbagai persoalan menghampiri proyeknya. Mulai dari progres konstruksi yang molor, hingga pembengkakan biaya puluhan triliun rupiah menjadi beban proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini.

Proyek Kereta Cepat sudah bergulir sejak awal tahun 2016, namun sudah 6 tahun berselang proyek ini tak kunjung rampung. Awalnya, proyek ditarget selesai 3 tahun, maka bila dihitung-hitung seharusnya kereta cepat sudah rampung 2019. Namun sampai akhir 2022 ini pun pembangunan sarana prasarananya tak kunjung selesai.


Tidak hanya kendala geografis melewati clayshale di pembangunan terowongan 2, Karawang, namun masih ada beberapa masalah yang menjadi hantu proyek kereta cepat Jakarta - Bandung. Padahal, proyek ini ditargetkan bisa beroperasi komersial di tahun 2023.

Masalah Pendanaan

Tahun 2021 lalu konsorsium Indonesia yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN, tidak bisa menyetorkan setoran ekuitas ke dalam proyek. Sehingga pemerintah memutuskan menyuntik Penyertaan Modal Negara kepada PT KAI sebagai pemimpin konsorsium menggantikan Wijaya Karya.


Pandemi Covid-19 Turut Mengganggu Jalannya Proyek

Dalam catatan CNBC Indonesia, pada 1 Juni 2021 - 1 Febaruari 2022 total ada 491 orang pekerja konstruksi yang diidentifikasi positif. Sehingga pengerjaan proyek kerat terhambat.

Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan proyek tersebut tertunda hingga waktu yang belum ditentukan, karena saat ini masih belum ada kegiatan pembangunan lanjutan.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengungkapkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa terus dikerjakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Namun sayang, proyek nyatanya harus tertunda sampai kondisi saat itu benar-benar membaik.

Teknis Konstruksi

Ternyata, ada kendala geologi dan clayshale di terowongan 2, 4, dan 6. Sehingga penyelesaian ekskavasi harusnya Agustus 2021 menjadi April 2022.

Selain itu relokasi SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) di beberapa titik menemui kendala. Karena ada penolakan dari warga sekitar. Meski dalam penyelesaian di pengadilan warga akhirnya sudah menerima konsiyasi yang dilakukan.

Selain itu ada pekerjaan timbunan dari preloading dan subgrade juga molor. Dimana dijadwalkan selesai Juli 2021, namun karena beberapa kendala eksternal maka penyelesaiannya baru bisa dilakukan pada Agustus 2022.

Baca Halaman Selanjutnya >>> Masalah Pembengkakan Biaya Hingga Beda Perhitungan Antara RI dan China


(aum/aum)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo dan MBS Bahas Perdamaian Kawasan, Peran RI Disorot

Pages