
Pertamina Temukan Jurus UMKM Binaan Tembus Pasar Global

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan sejumlah strategi yang selama ini menjadi teka-teki UMKM mitra binaan menembus pasar global pun diungkapkan. Strategi ini diungkapkan dalam Seminar Nasional dengan tema "UMKM Bangga Produk Lokal Tembus Pasar Global"yang dihadiri lebih dari 500 UMKM dari 30 Rumah BUMN (RB).
Perwakilan Pusat Pengembangan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan, Edy Priyanto Utomo, mengungkapkan kegiatan ini bisa meningkatkan engagement RB Pertamina dengan para pelaku UMKM serta mendorong transformasi bisnis UMKM menuju digitalisasi dan menembus pasar global.
Dia menambahkan ekspor UKM Indonesia saat ini hanya berkontribusi 14% terhadap total ekspor dan masih tertinggal jauh dari negara Asia lainnya. Hal itu menunjukkan UMKM masih banyak yang belum siap masuk ke pasar ekspor.
Padahal UMKM Indonesia memiliki potensi yang besar untuk ekspor. Hal ini mengingat besarnya proporsi jumlah usaha UMKM disertai dengan kayanya sumber daya di Indonesia.
"Value proposition atau nilai keunggulan yang ditawarkan kepada calon konsumen merupakan suatu hal penting untuk menganalisis keberhasilan ekspor produk. Produk yang memiliki nilai keunggulan berarti memiliki manfaat yang dibutuhkan bagi konsumennya melalui elemen-elemen produknya. Elemen-elemen tersebut, yakni pricing, kuantitas produksi, desain, rasa, fungsi dari produk tersebut," ungkap Edy dalam siaran pers, dikutip Senin (12/12/2022).
Elemen-elemen tersebut belum cukup dianggap sebagai nilai keunggulan jika tidak tepat atau tidak sesuai dengan target pasar. Sebab nilai yang dianggap unggul oleh segmen pasar tertentu belum tentu dianggap unggul bagi segmen pasar lainnya.
"Setelah kita mengetahui nilai keunggulan, maka yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengenali potensi target pasar atau negara tujuan ekspor, regulasi perdagangan internasional khususnya dalam perjanjian atau kemitraan, kenali prosedur ekspor, dan menyiapkan dokumen ekspor," ujarnya.
Langkah berikutnya adalah standar yang dibutuhkan produk untuk masuk ke negara tujuan sesuai dengan regulasi pemerintah. Jadi jika produk tidak memiliki standar wajib ini, otomatis produk tidak akan dapat melewati bea cukai.
"Misalnya mengenai kandungan produk yang memerlukan uji lab dan tambahan surat keterangan bahwa produk yang dikirim bukan merupakan illegal logging, apabila produk yang dikirim berupa kayu," jelas dia.
Sementera itu, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN memahami kendala yang dihadapi UMKM tidak hanya dalam pendanaan. Tetapi juga pembinaan.
"Kami mendorong Rumah BUMN yang ada di 248 kabupaten maupun kota di seluruh Indonesia untuk membantu memberikan pelatihan," tuturnya.
Selain ini, Kementerian BUMN mengambil langkah mengaktifkan RB untuk mengajak UMKM masuk ke e-commerce dan diharapkan pada akhir 2022 semua RB sudah memiliki office store.
"Jadi, ketika ada momen-momen tertentu seperti halnya HUT Pertamina, bisa dijadikan ajang promosi dengan memberikan promo diskon atau flash sale untuk menarik minat konsumen," katanya.
Menurut dia, dukungan dari Kementerian BUMN akan terus diberikan baik dalam bentuk pelatihan maupun pameran seiring dengan semangat pantang menyerah dari para pelaku UMKM. Arya berharap, UMKM jangan cepat merasa puas dan terus berpikir kreatif serta inovatif dalam meningkatkan kualitas produknya sehingga bisa diterima di pasar global.
Dalam kesempatan yang sama VP CSR & SMEPP Pertamina, Fajriyah Usman, menjelaskan bahwa saat ini Pertamina tengah bekerja sama dengan beberapa lembaga ekspor, seperti Exporhub, Indonesian Diaspora SME-SMI Export Empowerment & Development (ID-SEED), dan Global Edukasi Talenta Inkubator (GETI Inkubator) lembaga yang berafiliasi dengan asosiasi-asosiasi exportir Indonesia serta andalan ekspor Indonesia.
"Kita harapkan jumlah dari UMKM binaan Pertamina maupun UMKM Ruman BUMN Pertamina yang go global akan semakin meningkat," ujarnya.
Fajriyah mengatakan hingga saat ini tercatat sekitar 424 UKM RB yang sudah masuk kategori go global dan memiliki kemampuan untuk memasarkan produknya hingga ke luar negeri. Tidak hanya menambah keuntungan bagi pelaku UMKM tetapi juga memberikan dampak terhadap perekonomian nasional.
"Kegiatan seminar nasional ini sebagai salah satu bentuk upaya yang dilakukan Pertamina agar bisa menjawab segala ganjalan yang dirasakan para pelaku UMKM selama ini, serta dapat memanfaatkan segala bentuk pelatihan yang dilakukan di Rumah BUMN, yang dapat meningkatkan kapasitas UMKM dan menanamkan mindset bahwa orientasinya tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dalam negeri tetapi juga hingga ke pasar global," pungkasnya.
Menurut Fajriyah, melalui Rumah BUMN, Pertamina ingin menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
"Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat," pungkas dia.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Rumah BUMN Klungkung Tambah Fasilitas Coffee Shop & PLTS