Menguak Sejarah, Janji Manis Meikarta Hingga Diamuk Konsumen
Jakarta, CNBC Indonesia - Megaproyek Meikarta di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, kini tengah menjadi sorotan. Sejumlah pembeli apartemennya menuntut pengembalian uang karena merasa tak ada kepastian serah terima unit sejak pembayaran pertama 2017 silam hingga saat ini.
Tuntutan ini dikemukakan oleh sekitar 100 orang yang tergabung dalam Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (PKPKM) saat berunjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin pekan lalu (5/12/2022).
Untuk diketahui, Meikarta resmi diluncurkan pada 17 Agustus 2017. Proyek kota terencana tersebut berada di dekat Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Proyek tersebut rencananya menyasar kalangan menengah ke bawah.
PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) adalah pengembangdari mega proyek Meikarta sekaligus anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk, digugat pailit oleh dua vendornya yakni PT Relys Trans Logistic dan PT Imperia Cipta Kreasi.
Munculnya kota Meikarta yang diambil dari nama ibu James Riady bernama Mei, sekali lagi menunjukkan kepiawaian dan ketangguhan lobi bisnis keluarga Riady. Sebagai pebisnis maupun lobi politik, mereka punya kelas dunia. Langkah mereka seratus bahkan seribu langkah di depan.
Mereka bisa mengubah lahan tempat 'jin buang anak' di ujung paling Timur kawasan Cikarang, menjadi hamparan mutiara yang tak ternilai harganya.
Tahun 2017, Promosi dan Janji Manis Gencar Di Lakukan
Tahun 2017 silam, jika membuka halaman di media cetak nasional kita banyak disuguhkan dengan iklan besar-besaran penjualan apartemen di kota Meikarta. Begitu pula, jika berkunjung ke mal-mal yang dimiliki oleh Lippo Group, akan ada kounter penjualan kota meikarta.
Promosi gencar dilakukan oleh kelompok usaha milik taipan James Riady ini memang sangat gencar. Desain, visual dan promosi yang dijanjikan sangat menarik. Inilah sebuah kota di Cikarang, Bekasi, kawasan yang tengah berkembang pesat dan dijanjikan akan menjadi kota paling modern, terindah dengan infrastruktur terlengkap di Asia Tenggara.
Lembaga riset pemasaran Nielsen mengungkap, sepanjang 2017 belanja iklan di Tanah Air terdongkrak. Salah satunya berkat kontribusi Meikarta yang mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun.
Bukan hanya itu yang dijanjikan oleh Lippo. Kawasan seluas 500 hektar itu juga terhubung dengan berbagai moda transportasi yang kini tengah dibangun pemerintah, antara lain kereta api cepat Jakarta-Bandung.
Belum lagi sederet fasilitas menggiurkan seperti pembangunan Patimban Deep Seaport, pembangunan bandara internasional Kertajati, dan pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated Higway.
Potensi yang dibalut janji manis ini tentunya begitu menggiurkan, bahkan, diketahui penjualan perdana pada 13 Mei 2017 di Orange County Lippo Cikarang, para calon pembeli datang berduyun-duyun.
Dalam catatan yang dirangkum Tim Riset, Lippo Group menyebutkan persiapan kota Meikarta sudah dimulai sejak 2014. Pada tahap pertama lahan yang akan dibangun seluas 22 juta m2 untuk perumahan sebanyak 250 ribu unit dan dapat menampung 1 juta jiwa. Diharapkan Desember 2018 sudah siap huni.
Harga tanah di kawasan Meikarta dihargai Rp12.5 juta/m2, menurut mereka 50 persen lebih rendah harga di koridor Bekasi-Cikarang yang sudah mencapai Rp 18-20 juta/m2.
Harga ini jauh lebih tinggi dan berlipat dibandingkan dengan beberapa lokasi di Kota Bandung. Pembangunan fisik sudah mulai dilakukan sejak Januari 2016, dengan membangun sekaligus 100 gedung pencakar langit dengan tinggi masing-masing 35-46 lantai.
BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>> Indahnya Janji Meikarta Tak Seindah Masalah yang Dihadapi
(aum/aum)