
Sangar Putin! 1,5 Juta Orang Kena Malapetaka Gelap Gulita

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan, bahwa lebih dari 1,5 juta orang tanpa listrik di kota Odessa, Ukraina selatan pada Sabtu. Hal itu setelah Rusia melakukan serangan melalui drone atau "pesawat tak berawak kamikaze" ke wilayah tersebut.
Otoritas energi kawasan memperingatkan bahwa akan melakukan perbaikan setelah serangan Jumat. Namun, perbaikan itu akan memakan waktu berminggu-minggu, mungkin hingga tiga bulan. "Setelah serangan malam oleh pesawat tak berawak Iran, Odessa dan kota-kota lain serta desa-desa di kawasan itu berada dalam kegelapan," kata Zelensky.
"Sampai sekarang, lebih dari satu setengah juta orang di wilayah Odessa tanpa listrik." Dikutip Reuters, Minggu (11/12/2022)
Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan, mengatakan hanya infrastruktur penting termasuk rumah sakit dan bangsal bersalin yang memiliki akses listrik. "Situasinya tetap sulit, tapi terkendali," kata Tymoshenko.
Pelabuhan Laut Hitam adalah tujuan liburan favorit bagi banyak warga Ukraina dan Rusia sebelum Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pro-Barat pada 24 Februari.
Maksym Marchenko, Gubernur wilayah itu, mengatakan Rusia telah menyerang kota itu dengan "drone kamikaze" dalam semalam. "Akibat mogok kerja, hampir semua kecamatan dan masyarakat di wilayah kami padam listrik," katanya.
Dua drone ditembak jatuh oleh unit pertahanan udara Ukraina, tambah Marchenko.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mencekam, Sirene Darurat Meraung-raung di Seluruh Ukraina